Palembang, gradasigo – Euforia perayaan Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah telah usai, dan kini saatnya bagi para pemudik untuk kembali ke tempat perantauan masing-masing. Hal ini terlihat dari peningkatan volume kendaraan yang melintasi berbagai jalur transportasi, termasuk jalan tol. Salah satu ruas tol yang mengalami lonjakan signifikan adalah jalan tol Palembang-Kayuagung di Sumatera Selatan.

PT Waskita Sriwijaya Tol (WST), selaku pengelola jalan tol tersebut, mencatat adanya peningkatan yang cukup besar dalam jumlah kendaraan yang melintas selama masa arus balik Lebaran tahun ini. Berdasarkan data yang dihimpun, tercatat sebanyak 60 ribu kendaraan telah melintasi jalan tol Palembang-Kayuagung dalam beberapa hari terakhir.

Manager Operasional PT Waskita Sriwijaya Tol Palembang-Kayuagung, Sabdo Harimurti, mengungkapkan bahwa data tersebut mencakup periode sejak hari kedua hingga hari keempat setelah Hari Raya Idul Fitri.

“Ya, dari data yang kami punya, selama arus balik Lebaran atau empat hari terakhir tercatat sebanyak 59.961, hampir menyentuh angka 60 ribu kendaraan yang memasuki ruas tol Kapal,” ujarnya kepada wartawan pada Jumat, 4 April 2025.

Sabdo Harimurti menilai bahwa tingginya volume kendaraan yang melintasi jalan tol Palembang-Kayuagung ini mencerminkan antusiasme masyarakat yang masih sangat tinggi dalam merayakan Hari Raya Idul Fitri dengan melakukan perjalanan ke kampung halaman dan kini kembali ke tempat tinggal mereka.

Jalan tol ini menjadi pilihan utama bagi banyak pemudik karena menawarkan efisiensi waktu dan kenyamanan perjalanan.

“Kendaraan yang melintasi jalan tol ini terus bertambah. Prediksi kami, puncak arus balik akan terjadi pada tanggal 6-7 April 2025,” ungkap Sabdo, mengantisipasi lonjakan kendaraan yang lebih besar pada akhir pekan ini.

Lebih lanjut, Sabdo menjelaskan mengenai tren pergerakan kendaraan yang melintasi jalan tol Palembang-Kayuagung. Menurut data yang mereka miliki, mayoritas kendaraan pribadi yang melintas berasal dari arah Lampung menuju Palembang (jalur A), dengan persentase mencapai sekitar 60 persen dari total kendaraan pribadi yang melintas.

Sementara itu, sekitar 40 persen lainnya merupakan kendaraan yang bergerak dari arah Palembang menuju Lampung (jalur B).

“Kita lihat 60 persenan itu yang melintasi tol Palembang-Kayuagung mobil pribadi, sementara 40 persen lagi jalur mobil besar,” jelas Sabdo, menunjukkan bahwa jalan tol ini juga menjadi jalur penting bagi kendaraan logistik dan transportasi umum.

Mengingat tingginya volume kendaraan yang melintasi jalan tol Palembang-Kayuagung, Sabdo Harimurti mengimbau kepada seluruh pengendara untuk tetap berhati-hati selama perjalanan. Ia menekankan pentingnya menjaga kondisi fisik dan tidak memaksakan diri untuk mengemudi dalam keadaan mengantuk.

“Kita minta semua pengendara agar selalu berhati-hati dan jangan memaksa mengemudi dengan kondisi ngantuk,” ujar Sabdo, mengingatkan akan pentingnya keselamatan selama berkendara, terutama dalam kondisi arus lalu lintas yang padat.

Dengan prediksi puncak arus balik akan terjadi pada tanggal 6 dan 7 April 2025, PT Waskita Sriwijaya Tol (WST) tentunya telah mempersiapkan berbagai langkah antisipasi untuk memastikan kelancaran arus lalu lintas dan kenyamanan para pengguna jalan tol.

Beberapa langkah yang mungkin telah disiapkan antara lain adalah penambahan jumlah petugas di gerbang tol, pengoptimalan fungsi rest area, serta koordinasi dengan pihak kepolisian untuk pengaturan lalu lintas jika terjadi kepadatan yang signifikan.

Selain itu, informasi mengenai kondisi terkini lalu lintas di jalan tol Palembang-Kayuagung juga sangat penting bagi para pemudik. Diharapkan, para pemudik dapat memanfaatkan informasi ini untuk mengatur waktu perjalanan mereka sehingga dapat menghindari potensi kemacetan yang mungkin terjadi pada puncak arus balik.

Jalan tol Palembang-Kayuagung merupakan salah satu infrastruktur transportasi penting di wilayah Sumatera Selatan. Keberadaannya tidak hanya memangkas waktu tempuh antara Palembang dan Kayuagung, tetapi juga menjadi bagian dari jaringan jalan tol Trans-Sumatera yang menghubungkan berbagai provinsi di Pulau Sumatera.

Pada masa mudik dan arus balik Lebaran seperti saat ini, peran jalan tol ini menjadi semakin krusial dalam memfasilitasi pergerakan masyarakat.

Dengan semakin banyaknya masyarakat yang memilih menggunakan jalan tol untuk perjalanan mudik dan arus balik, hal ini menunjukkan bahwa infrastruktur yang memadai sangat dibutuhkan untuk mendukung mobilitas dan aktivitas ekonomi masyarakat. Pemerintah dan pihak terkait diharapkan terus mengembangkan dan meningkatkan kualitas infrastruktur transportasi di seluruh Indonesia demi kenyamanan dan keamanan seluruh pengguna jalan.

Tips Aman Berkendara Saat Arus Balik Lebaran

Selain imbauan dari pengelola jalan tol, para pemudik juga perlu memperhatikan beberapa tips aman berkendara selama arus balik Lebaran:

• Pastikan Kondisi Kendaraan Prima: Lakukan pengecekan menyeluruh terhadap kendaraan sebelum memulai perjalanan jauh, termasuk kondisi ban, rem, lampu, dan cairan-cairan penting.
• Istirahat yang Cukup: Jangan memaksakan diri mengemudi jika merasa lelah atau mengantuk. Manfaatkan rest area yang tersedia untuk beristirahat sejenak.
• Patuhi Rambu Lalu Lintas: Selalu ikuti rambu-rambu lalu lintas dan batas kecepatan yang telah ditentukan.
• Jaga Jarak Aman: Hindari berkendara terlalu dekat dengan kendaraan di depan untuk mengantisipasi pengereman mendadak.
• Gunakan Aplikasi Navigasi: Manfaatkan aplikasi navigasi untuk memantau kondisi lalu lintas terkini dan mencari jalur alternatif jika terjadi kemacetan.
• Bawa Bekal yang Cukup: Siapkan makanan dan minuman yang cukup untuk menghindari ketergantungan pada rest area yang mungkin padat.
• Laporkan Jika Ada Kendala: Jika mengalami kendala di jalan tol, segera hubungi call center pengelola jalan tol atau petugas terdekat.

Dengan mematuhi tips-tips tersebut, diharapkan perjalanan arus balik Lebaran tahun ini dapat berjalan lancar, aman, dan nyaman bagi seluruh pemudik.