Surabaya, gradasigo - Aroma manis dari gerai es krim di sebuah mal elite kawasan barat Surabaya berubah jadi pahit saat Satpol PP menyegel tempat tersebut. Bukan karena rasa es krimnya, tapi karena kandungan alkoholnya yang dilaporkan bisa mencapai 40%. Mirisnya lagi, usaha ini ternyata belum mengantongi izin resmi penjualan minuman beralkohol.

Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, langsung angkat suara. “Surabaya punya Perda Nomor 1 Tahun 2023 yang jelas-jelas mengatur penjualan minuman beralkohol. Kalau melanggar, ya harus ditindak,” tegasnya.

Menurut Kepala Dinkopdag Kota Surabaya, Dewi Soeriyawati, gerai tersebut hanya mengantongi Nomor Induk Berusaha (NIB), tanpa izin khusus untuk menjual produk dengan kandungan alkohol tinggi. “Mereka belum mengurus izin khusus penjualan alkohol. Ini pelanggaran yang serius,” ujarnya.

Langkah cepat pun diambil. Sampel es krim telah diambil untuk diuji di Labkesda guna memastikan kandungan alkohol di dalam produk. Jika hasil uji membuktikan pelanggaran, Pemkot siap memberi sanksi tegas sesuai regulasi.

Wali Kota Eri juga mengajak warga Surabaya untuk ikut awasi lingkungan. “Kalau ada yang mencurigakan, segera laporkan. Kita harus jaga kota ini dari potensi pelanggaran,” serunya penuh semangat.

Kasus ini jadi tamparan keras bagi pelaku usaha nakal yang mencoba bermain-main dengan regulasi. Kota Pahlawan menolak kompromi terhadap pelanggaran—termasuk yang dibungkus dalam bentuk dessert menggoda!

Es krim beralkohol Surabaya, gerai es krim disegel, Wali Kota Eri Cahyadi, izin minuman beralkohol, Perda Surabaya

Gerai es krim beralkohol di Surabaya disegel Satpol PP. Wali Kota Eri Cahyadi tegaskan tidak ada izin penjualan alkohol. Simak kronologi lengkapnya di sini!