Palu Sulteng, gradasigo - Harga Pokok Produksi (HPP) adalah total biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan suatu produk atau jasa. Menghitung HPP sangat penting bagi UMKM untuk menentukan harga jual yang tepat, mengontrol biaya, dan mengetahui keuntungan yang diperoleh.
Makna dan Tujuan Menghitung HPP
- Menentukan Harga Jual yang Tepat: HPP menjadi dasar untuk menetapkan harga jual yang kompetitif namun tetap menguntungkan.
- Mengontrol Biaya Produksi: Dengan mengetahui komponen biaya yang membentuk HPP, UMKM dapat mengidentifikasi area yang bisa diefisiensikan.
- Mengetahui Keuntungan: HPP membantu UMKM mengetahui margin keuntungan dari setiap produk atau jasa yang dijual.
- Pengambilan Keputusan: Informasi HPP penting dalam pengambilan keputusan terkait produksi, investasi, dan pengembangan usaha.
Komponen HPP
HPP terdiri dari tiga komponen utama:
- Biaya Bahan Baku Langsung: Biaya bahan yang digunakan langsung dalam proses produksi dan menjadi bagian dari produk jadi. Contoh: kain, benang, kancing untuk produk pakaian.
- Biaya Tenaga Kerja Langsung: Upah atau gaji yang dibayarkan kepada tenaga kerja yang terlibat langsung dalam proses produksi. Contoh: upah tukang jahit, upah perakit.
- Biaya Overhead Produksi (BOP): Semua biaya produksi selain biaya bahan baku langsung dan biaya tenaga kerja langsung. BOP bisa bersifat tetap maupun variabel. Contoh: biaya sewa pabrik, biaya listrik, biaya pemeliharaan mesin, biaya bahan habis pakai pabrik (seperti oli, amplas, dll).
Langkah-Langkah Menghitung HPP
- Hitung Total Biaya Bahan Baku Langsung:
- Persediaan Awal Bahan Baku + Pembelian Bahan Baku - Persediaan Akhir Bahan Baku = Total Biaya Bahan Baku Langsung
- Hitung Total Biaya Tenaga Kerja Langsung:
- Jumlah jam kerja langsung x Tarif upah per jam = Total Biaya Tenaga Kerja Langsung
- Hitung Total Biaya Overhead Produksi:
- Jumlahkan semua biaya overhead produksi yang terjadi selama periode produksi.
- Hitung Total Biaya Produksi:
- Total Biaya Bahan Baku Langsung + Total Biaya Tenaga Kerja Langsung + Total Biaya Overhead Produksi = Total Biaya Produksi
- Hitung HPP:
- Total Biaya Produksi + Persediaan Awal Barang dalam Proses - Persediaan Akhir Barang dalam Proses = Harga Pokok Produksi
Contoh Perhitungan HPP
Misalkan sebuah UMKM memproduksi 100 unit produk dengan data sebagai berikut:
- Biaya Bahan Baku Langsung: Rp 5.000.000
- Biaya Tenaga Kerja Langsung: Rp 3.000.000
- Biaya Overhead Produksi: Rp 2.000.000
- Persediaan Awal Barang dalam Proses: Rp 1.000.000
- Persediaan Akhir Barang dalam Proses: Rp 500.000
Maka, perhitungannya adalah:
- Total Biaya Produksi = Rp 5.000.000 + Rp 3.000.000 + Rp 2.000.000 = Rp 10.000.000
- HPP = Rp 10.000.000 + Rp 1.000.000 - Rp 500.000 = Rp 10.500.000
HPP per unit produk adalah Rp 10.500.000 / 100 = Rp 105.000
Tips untuk UMKM
- Catat Semua Biaya dengan Rinci: Pastikan semua biaya produksi tercatat dengan akurat dan rinci.
- Gunakan Sistem Pencatatan yang Sederhana: Manfaatkan aplikasi atau software akuntansi sederhana yang sesuai dengan kebutuhan UMKM.
- Evaluasi HPP Secara Berkala: Lakukan evaluasi HPP secara berkala untuk mengidentifikasi peluang efisiensi dan penyesuaian harga jual.
- Konsultasi dengan Ahli: Jika perlu, konsultasikan dengan ahli akuntansi atau konsultan bisnis untuk mendapatkan bantuan dalam menghitung dan menganalisis HPP.
Kesimpulan
Menghitung HPP adalah langkah penting bagi UMKM untuk mengelola keuangan dengan baik, menentukan harga jual yang tepat, dan meningkatkan profitabilitas.
Dengan memahami komponen dan langkah-langkah perhitungan HPP, UMKM dapat membuat keputusan bisnis yang lebih cerdas dan strategis.