Kolom

Kepemimpinan Transformasional: Faktor Kunci Pencapaian Kesuksesan Organisasi

Kepemimpinan Transformasional menjadi kunci kesuksesan organisasi

Kepemimpinan Transformasional menjadi kunci kesuksesan organisasi

Jakarta, gradasigo - Kepemimpinan transformasional adalah pendekatan kepemimpinan yang berfokus pada inspirasi, motivasi, dan pemberdayaan para pengikut untuk mencapai potensi mereka yang tertinggi. Konsep kepemimpinan transformasional pertama kali diperkenalkan oleh James V. Downton pada tahun 1973, tetapi menjadi lebih terkenal melalui karya James MacGregor Burns pada tahun 1978. Burns menggambarkan kepemimpinan transformasional sebagai suatu bentuk kepemimpinan yang menggerakkan perubahan yang signifikan dan mempengaruhi pengikut untuk mencapai tujuan yang lebih tinggi.

Dalam dunia yang terus berkembang ini, kepemimpinan menjadi faktor kunci dalam mencapai kesuksesan organisasi. Salah satu pendekatan kepemimpinan yang semakin mendapatkan perhatian adalah kepemimpinan transformasional. Kepemimpinan transformasional mendorong perubahan yang signifikan dengan mengilhami dan memotivasi para orang lain untuk mencapai potensi tertinggi yang mereka miliki.

Kepemimpinan transformasional, menekankan pada pemimpin yang mampu mentransformasikan dirinya, dan selanjutnya mempengaruhi serta mentranformasikan orang di sekitarnya. Seorang Pemimpin memiliki kharisma dari dalam dirinya dan mempengaruhi orang lain. Menurut Nggili, bahwa gaya pemimpin tranformasional meliputi dua tahap, yaitu perubahan dari diri sang pemimpin sebagai tahap pertama, yang meliputi perubahan menyangkut kompetensi spiritual (SQ), emosional (EQ), intelektual (IQ), dan fisik (PQ) serta peningkatan kemampuan pada keempat kompetensi tersebut berlandaskan pada karakter Sang pemimpin.

Dan sebagai tahap kedua adalah tahap perubahan pada lingkungan sekitar, sehingga memberi pengaruh positif bagi lingkungan sekitar untuk berdaya dan berkembang (Nggili, 2006). Dengan demikian seorang pemimpin tranformasional harus mampu mempengaruhi lingkungan sekitar secara positif, dapat mendorong bawahan untuk dapat melihat potensi besar dirinya, sehingga mampu menunjang peningkatan kualitas dan prestasi kerja lembaga atau organisasi yang dipimpinnya.

Peran Kepemimpinan Transformasional

Kepemimpinan transformasional memiliki peran yang signifikan dalam mendorong pengembangan individu, Pada umumnya, tugas-tugas manajemen dalam organisasi dipukul rata karena didasarkan pada job description yang telah ditetapkan sebelumnya. kepemimpinan transformasional melihat perbedaan-perbedaan yang dimiliki bawahan semestinya memberikan treatment yang berbeda pula. Pemimpin transformasional menaruh perhatian khusus pada kebutuhan prestasi dalam suatu organisasi yang dipimpin dan meningkatkannya dengan memfungsikan diri sebagai pelatih atau mentor. Suatu unit dikembangkan untuk memperoleh potensi tertinggi mereka. 

Sudarwan Danim (2009: 59 ) menjelaskan kepemimpinan transformasional berasal dari kata “to transform” yang berarti mentransformasikan atau mengubah sesuatu menjadi bentuk yang berbeda. Misalnya mentransformasi visi menjadi realita, potensi menjadi aktual, laten menjadi manifes dan sebagainya. Dengan demikian, kepala sekolah dapat dikategorikan menerapkan kaidah ini, apabila dia mampu mengubah energi sumber daya manusia.

Kepemimpinan transformasional memiliki peran yang signifikan dalam mendorong pengembangan individu. Berikut ini beberapa cara di mana kepemimpinan transformasional dapat mempengaruhi pengembangan individu;

Memberikan inspirasi dan visi yang kuat: Pemimpin transformasional mengkomunikasikan visi yang menarik dan inspiratif kepada para pengikutnya. Visi tersebut mencakup tujuan yang jelas dan menggairahkan, yang mendorong individu untuk mengembangkan diri mereka sendiri untuk mencapai visi tersebut. Inspirasi dan visi ini membantu individu menggali potensi tersembunyi mereka dan mendorong mereka untuk mencapai tingkat keunggulan yang lebih tinggi.

Mendorong inisiatif dan inovasi: Pemimpin transformasional memberikan kebebasan dan otonomi kepada individu dalam memecahkan masalah dan mengejar inisiatif baru. Mereka mendorong pengikut untuk berpikir kreatif, mengambil risiko yang terkendali, dan mencari solusi inovatif. Dalam lingkungan yang mendukung inovasi, individu memiliki kesempatan untuk mengembangkan ide-ide baru, belajar dari kegagalan, dan memperluas keterampilan mereka.

Membangun hubungan yang mendukung: Pemimpin transformasional menciptakan hubungan yang erat dengan pengikutnya, didasarkan pada kepercayaan, saling pengertian, dan saling dukung. Melalui hubungan yang positif ini, pemimpin memberikan dukungan, bimbingan, dan umpan balik yang konstruktif kepada individu. Hal ini memungkinkan individu untuk mengembangkan pemahaman diri yang lebih baik, mengenali kekuatan dan kelemahan mereka, serta mengatasi tantangan dan mengembangkan keterampilan yang diperlukan.

Menyediakan peluang pengembangan: Pemimpin transformasional menyadari pentingnya pengembangan individu dan menyediakan peluang dan sumber daya yang diperlukan untuk pengembangan tersebut. Ini dapat berupa pelatihan, mentoring, atau program pengembangan karyawan. Pemimpin juga dapat memberikan tugas dan proyek yang menantang yang memungkinkan individu untuk belajar dan tumbuh.

Mendorong refleksi dan pembelajaran: Pemimpin transformasional mendorong individu untuk melakukan refleksi diri dan pembelajaran berkelanjutan. Mereka mengajak individu untuk mengevaluasi kinerja mereka, belajar dari pengalaman, dan terus meningkatkan diri. Pemimpin juga dapat menciptakan budaya di mana kesalahan dianggap sebagai peluang belajar, yang memotivasi individu untuk terus mencoba hal baru dan mengembangkan kemampuan mereka.

Gaya Kepemimpinan Transformasional

Gaya kepemimpinan transformasional akan berdampak positif pada hubungan antara pemimpin dan stafnya. Hal tersebut juga akan berdampak pada kinerja pegawai dalam menyelesaikan tujuan kerja yang telah direncanakan.

Melalui pendekatan ini, kepemimpinan transformasional membantu individu untuk mengembangkan keterampilan, pengetahuan, dan potensi mereka yang terbaik. Ini menciptakan lingkungan di mana individu merasa didorong dan didukung dalam mencapai tujuan pribadi mereka serta berkontribusi secara maksimal dalam konteks organisasi.

Kepemimpinan transformasional adalah kepemimpinan yang mampu menciptakan perubahan yang mendasar dan dilandasi oleh nilai-nilai agama, system dan budaya untuk menciptakan inovasi dan kreativitas pengikutnya dalam rangka mencapai visi yang telah ditetapkan. 

Kepemimpinan yang mentransformasi dapat dipandang sebagai proses mempengaruhi, pada tingkat mikro mempengaruhi antara para individu dan di tingkat makro merupakan usaha memobilisasi kekuasaan untuk mengubah system sosial dan memperbaiki lembaga-lembaga. Pada analisis tingkat makro, kepemimpinan transformasional melakukan aktivitas antara lain mengekspresikan dan menengahi konflik di antara kelompok-kelompok. Konflik-konflik di antara kelompok-kelompok membuat kendala organisasi, namun pada saat yang bersamaan dapat berguna untuk memobilisasi pengikut menuju komitmen organisasi.

Kesimpulan   

Organisasi atau institusi pendidikan membutuhkan sosok pemimpin untuk memajukan, mengembangkan serta membawa intitusi yang dipimpinnya menuju kea rah yang lebih baik. Kepemimpinan transformasional salah satu gaya kepemimpinan yang modern yang mampu mengubah dari visi misi menjadi aksi dan dilakukan dengan membuat visi yang jelas, memotivasi staf untuk menjadi kreatif, inovatif, membangun budaya belajar, serta membangun komunikasi yang efektif. Kritik dan saran yang konstruktif dari para pembaca sangat diharapkan untuk kesempurnaan tulisan ini.

Daftar Pustaka:

Lembaga Administrasi Negara. 2021. Kepemimpinan Transformasional.

Kementerian Agama. 2022. Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 72 Tahun 2022 Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Agama.

Bass, B. M., & Riggio, R. E. (2006). Transformational leadership. Psychology Press.

Burns, J. M. (1978). Leadership. Harper & Row.

Avolio, B. J., & Yammarino, F. J. (Eds.). (2013). Transformational and charismatic leadership: The road ahead (Vol. 2). Emerald Group Publishing.

Northouse, P. G. (2018). Leadership: Theory and practice. Sage Publications.

Yukl, G. (2010). Leadership in organizations. Prentice Hall.

E. Mulyasa, Manajemen Berbasis Sekolah, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2002. 

GR. Terry & LW. Rue, Dasar-Dasar Manajemen, Jakarta: Bumi Aksara, 1993. 

Nggili, Ricky Arnod. 2006. Structural or/Non Structural Leadership. Jakarta: Guepedia.  

Sudarwan Danim dan Suparno, Manajemen Kepemimpinan Transformasional Ke Kepalasekolahan, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2009. 

Sergiovani T, The Principalship: A Reflective Perspective, Boston: Allyn & Bacon, 1987. 

Usman, Husaini, Manajemen: Teori Praktik dan Riset Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara, 2008.

 

Related Tag :

Related Post