MUARA ENIM, gradasigo - Menjelang Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah yang semakin dekat, arus kendaraan pemudik mulai terlihat memadati jalur-jalur mudik di Pulau Sumatera.
Pantauan terkini menunjukkan peningkatan volume kendaraan, terutama yang berasal dari Pulau Jawa, menuju berbagai kota besar di Sumatera, termasuk Muara Enim, Palembang, dan Baturaja.
Sejak Sabtu (29/3/2025) sore hingga malam hari, kendaraan pribadi dengan berbagai plat nomor dari wilayah Jawa seperti D (Bandung), F (Bogor), B (Jakarta), A (Banten), T (Karawang), AD (Solo), serta dari Lampung (BE) mulai ramai melintasi jalur-jalur utama. Meskipun demikian, arus lalu lintas secara umum masih terpantau lancar.
Jalan Lintas Tengah Sumatera (Jalintengsum) menjadi salah satu jalur mudik favorit bagi banyak pemudik yang hendak menuju kota-kota besar di Sumatera.
Rute Muara Enim - Palembang dan Muara Enim - Baturaja tampak mengalami peningkatan volume kendaraan yang signifikan, terutama pada malam hari.
Kendati demikian, hingga saat ini belum terdapat laporan mengenai hambatan besar yang menyebabkan kemacetan panjang di jalur tersebut.
Selain Jalintengsum, sebagian besar pemudik juga memilih untuk menggunakan jalur tol Palembang-Indralaya-Prabumulih (Palindra-Prabumulih) sebagai alternatif untuk mempercepat perjalanan mereka menuju kampung halaman.
Kapolres Muara Enim, AKBP Jhoni Eka Putra, melalui Kepala Satuan Lalu Lintas (Kasat Lantas) AKP Trifonia Situmorang, mengimbau kepada seluruh pemudik untuk senantiasa menjaga kondisi fisik selama berkendara.
"Kami mengimbau kepada para pemudik agar selalu memperhatikan kondisi tubuh saat berkendara. Jangan memaksakan diri untuk terus melaju jika sudah merasa lelah. Jika sudah merasa capek, sebaiknya segera beristirahat sejenak di Pos Pelayanan Mudik, rumah makan, SPBU, maupun rest area yang telah kami siapkan untuk kenyamanan dan keselamatan para pemudik," ungkap AKP Trifonia.
Salah satu perhatian khusus yang diberikan oleh pihak kepolisian adalah terkait penggunaan aplikasi navigasi seperti Google Maps.
Menurut AKP Trifonia, beberapa pemudik terlihat memilih jalur jalan nasional melalui Baturaja - Muara Enim berdasarkan petunjuk dari aplikasi tersebut, yang terkadang kurang akurat atau tidak sesuai dengan kondisi terkini.
"Kami menghimbau kepada para pemudik yang menggunakan Google Maps agar tidak terlalu fokus pada aplikasi tersebut. Jika merasa ragu dengan rute yang ditunjukkan, lebih baik untuk bertanya langsung kepada petugas di pos-pos polisi yang banyak terdapat di sepanjang jalur mudik," tambahnya.
Lebih lanjut, AKP Trifonia menjelaskan bahwa sejak H-4 Idul Fitri, arus kendaraan di jalur mudik memang sudah menunjukkan peningkatan yang signifikan.
Baik kendaraan pribadi maupun kendaraan umum yang digunakan masyarakat untuk pulang kampung sudah mulai terlihat di berbagai titik.
Pihak kepolisian dan pemerintah daerah terus berkoordinasi untuk memastikan kelancaran arus lalu lintas, termasuk dengan melakukan pengaturan jalur yang lebih efisien guna menghindari potensi kemacetan yang dapat membahayakan keselamatan pemudik.
Sebagai upaya untuk memperlancar arus mudik, pihak kepolisian juga telah memberlakukan aturan sterilisasi terhadap kendaraan berat dan truk angkutan umum yang melintas di jalur mudik sejak H-7 Idul Fitri.
Aturan ini membatasi hanya kendaraan pengangkut barang-barang kebutuhan pokok seperti sembako, bahan bakar minyak (BBM), sayuran, dan barang-barang penting lainnya yang diperbolehkan melintas.
Sementara itu, kendaraan angkutan barang lainnya, seperti truk pengangkut batubara, alat berat, semen, dan barang-barang berat lainnya, dilarang melintasi jalur mudik selama periode tersebut.
Upaya sterilisasi ini diharapkan dapat secara signifikan memperlancar arus mudik serta meningkatkan keselamatan bagi para pemudik yang tengah dalam perjalanan menuju kampung halaman.
Dengan adanya kebijakan ini, diharapkan perjalanan para pemudik dapat menjadi lebih aman, nyaman, dan tanpa terganggu oleh keberadaan kendaraan berat yang dapat memperlambat laju arus lalu lintas.
Selain itu, pihak kepolisian juga terus aktif melakukan pemantauan di berbagai titik pos pelayanan mudik untuk memberikan bantuan dan informasi kepada para pemudik yang membutuhkan.
Pos-pos ini juga berfungsi sebagai tempat istirahat sejenak bagi para pemudik untuk memulihkan tenaga dan memeriksa kondisi kendaraan mereka sebelum melanjutkan perjalanan.