Edukasi

Lembaga Kursus Al Himmah Pangkep Cetak 25 Wirausahawan Muda Lewat Program PKW Teknik Sepeda Motor

Peserta Didik Program PKW Teknisi Sepeda Motor di LKP Al Himmah Pangkep, Sulawesi Selatan. Foto: Dok LKP Al Himmah

Peserta Didik Program PKW Teknisi Sepeda Motor di LKP Al Himmah Pangkep, Sulawesi Selatan. Foto: Dok LKP Al Himmah

PANGKEP, gradasigo – Dalam upaya menekan angka pengangguran dan memperkuat ekosistem ekonomi kreatif di tingkat lokal, Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) Al Himmah kembali menunjukkan peran strategisnya. Tahun ini, lembaga yang berlokasi di Jalan Andi Mappe Samalewa, Kecamatan Bungoro, Kabupaten Pangkep ini resmi ditunjuk sebagai penyelenggara Program Pendidikan Kecakapan Wirausaha (PKW) untuk bidang Teknik Sepeda Motor (TSM).

Program bergengsi ini merupakan inisiatif bantuan pemerintah melalui Direktorat Kursus dan Pelatihan, Ditjen Pendidikan Vokasi, Pendidikan Khusus, Pendidikan Layanan Khusus, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah RI. 

Melalui mandat tersebut, LKP Al Himmah berkomitmen mentransformasi 25 pemuda lokal menjadi mekanik handal yang memiliki jiwa kewirausahaan kuat.

Standarisasi Kompetensi dan Durasi Intensif

Bukan sekadar pelatihan singkat, program PKW di LKP Al Himmah, yang memiliki Nomor Pokok Sekolah Nasional (NPSN) Lembaga Kursus K5657759 ini dirancang dengan kurikulum yang padat dan terukur. 

Sebanyak 25 peserta didik terpilih akan menjalani masa pelatihan intensif selama 250 Jam Pembelajaran (JP).

Pimpinan LKP Al Himmah, Marhaeni, S.Si., M.Pd, menegaskan bahwa fokus utama program ini bukan hanya pada aspek teknis (hard skills), tetapi juga pada kesiapan mental dalam mengelola unit usaha mandiri.

"Kami ingin lulusan dari sini tidak hanya mahir membongkar mesin, tapi juga mampu membaca peluang pasar dan mengelola manajemen bengkel sederhana. Dengan 250 jam pembelajaran, kami menggembleng mereka dari nol hingga siap untuk mandiri," ujar Marhaeni saat ditemui di ruang kerjanya.

Membangun Kemandirian Ekonomi di Kabupaten Pangkep

Kabupaten Pangkep, yang dikenal dengan potensi wilayah yang luas, membutuhkan banyak tenaga terampil di sektor transportasi dan logistik. Kehadiran Program PKW Teknik Sepeda Motor di LKP Al Himmah dianggap sebagai jawaban atas kebutuhan tersebut.

Direktorat Kursus dan Pelatihan memberikan kepercayaan kepada LKP Al Himmah bukan tanpa alasan. Rekam jejak lembaga ini dalam melahirkan lulusan yang kompeten menjadi pertimbangan utama. 

Program ini mencakup penyediaan sarana prasarana pelatihan, modul ajar yang mutakhir, hingga pendampingan rintisan usaha bagi para peserta setelah masa pelatihan berakhir.

Harapan di Balik Kunci Inggris

Untuk mendalami dampak nyata dari program ini, tim gradasigo berbincang dengan salah satu peserta pelatihan yang memiliki antusiasme tinggi.

Gradasigo: "Apa motivasi utama Anda mengikuti program PKW Teknik Sepeda Motor ini?"

Ardiansyah: "Jujur, setelah lulus sekolah saya sempat bingung mau ke mana. Mencari kerja sekarang sulit jika tidak punya keahlian khusus. Saya memilih LKP Al Himmah karena saya memang suka otomotif, dan di sini saya tidak hanya diajari cara memperbaiki motor, tapi juga dibimbing bagaimana caranya membuka bengkel sendiri nantinya."

Gradasigo: "Bagaimana kesan Anda setelah menjalani beberapa sesi dalam 250 jam pembelajaran ini?"

Ardiansyah: "Sangat intens. Instrukturnya sabar tapi tegas. Kami diajarkan disiplin, ketelitian dalam mendiagnosis kerusakan mesin, hingga cara melayani pelanggan dengan sopan. Ini lebih dari sekadar kursus, ini seperti persiapan hidup."

Gradasigo: "Apa harapan terbesar Anda setelah menyelesaikan program ini?"

Ardiansyah: "Saya bermimpi ingin membuka bengkel kecil di desa saya. Saya ingin membuktikan bahwa pemuda daerah bisa berdaya tanpa harus merantau jauh. Terima kasih kepada LKP Al Himmah dan Kemendikdasmen yang sudah memberi kesempatan ini secara gratis bagi kami."

Menuju Ekosistem Vokasi yang Berkelanjutan

Program PKW tahun 2025 di LKP Al Himmah diharapkan mampu menciptakan efek domino (multiplier effect) bagi ekonomi lokal di Kecamatan Bungoro dan sekitarnya.

Marhaeni, S.Si., M.Pd menambahkan bahwa tantangan ke depan adalah memastikan para peserta tetap konsisten dalam merintis usahanya. 

"Kami tidak melepas mereka begitu saja setelah 250 jam selesai. Ada tanggung jawab moral bagi kami untuk terus memantau perkembangan rintisan usaha mereka. Kami ingin mereka menjadi bos bagi diri mereka sendiri," pungkasnya optimis.

Dengan dukungan penuh dari pemerintah pusat, Pemerintah Daerah, Dunia Usaha dan Industri, Media Pemasaran dan dedikasi lembaga lokal seperti LKP Al Himmah, masa depan kewirausahaan di Kabupaten Pangkep kini tampak jauh lebih cerah. 

Program PKW menjadi bukti nyata bahwa sinergi antara kebijakan nasional dan implementasi lokal yang profesional adalah jalan keluar bagi masalah pengangguran usia produktif di Indonesia. (*)

Related Post