Kayuagung, gradasigo - Siang itu suara celoteh riang para siswa di sebuah ruangan terang yang dipenuhi berbagai peralatan elektronik.
Di sudut kota Kayuagung, Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan, SMK IT Bina Bangsa Kayuagung sedang menghidupkan api inovasi di kalangan generasi muda.
Sekolah menengah kejuruan dengan visi jauh ke depan ini kini menjadi sorotan berkat program unggulannya, Teaching Factory (TeFa).
Berbeda dengan sekolah menengah kejuruan pada umumnya, SMK IT Bina Bangsa Kayuagung memiliki "senjata rahasia" dalam mencetak lulusan yang siap kerja dan berjiwa entrepreneur.
Rahasianya terletak pada implementasi Teaching Factory (TeFa), sebuah konsep pembelajaran yang merupakan simulasi lingkungan kerja nyata di dalam sekolah.
"Kami ingin mencetak lulusan yang tidak hanya memiliki keterampilan teknis, tetapi juga siap menghadapi tantangan dunia kerja yang dinamis dan kompetitif," ujar Bapak Ahmad Bermawi, S.Pd., M.Pd., Kepala SMK IT Bina Bangsa Kayuagung, dengan semangat. "Teaching Factory adalah salah satu cara kami mewujudkan hal tersebut," sambungnya.
Teaching Factory (TeFa) adalah sebuah konsep pembelajaran yang mengintegrasikan teori dan praktik secara langsung di lingkungan sekolah. Melalui TeFa, siswa tidak hanya dibekali pengetahuan di kelas, tetapi juga diberikan kesempatan untuk merasakan atmosfer kerja sesungguhnya.
"Di TeFa, siswa belajar memecahkan masalah, bekerja sama dalam tim, dan menghasilkan karya nyata yang bermanfaat bagi masyarakat," tambah Ahmad Bermawi.
Di era industri 4.0 dan society 5.0 seperti sekarang, kebutuhan akan tenaga kerja terampil dan siap pakai semakin meningkat. Teaching Factory hadir sebagai solusi untuk menjembatani kesenjangan antara dunia pendidikan dan dunia industri.
"Kami melihat adanya gap yang cukup signifikan antara kompetensi lulusan SMK dengan kebutuhan industri," ungkap Bermawi. "Melalui TeFa, kami berusaha mempersiapkan siswa agar benar-benar siap kerja setelah lulus," tambahnya.
Di SMK IT Bina Bangsa Kayuagung, TeFa diterapkan dalam berbagai jurusan, salah satunya pada jurusan Teknik Komputer Jaringan. Di sini, siswa dilibatkan secara aktif dalam produksi Lampu Bolam Star, sebuah produk inovatif berupa lampu LED hemat energi.
"Awalnya merakit Lampu Bolam Star cukup sulit," ungkap Riansyah, salah satu siswa yang terlibat dalam produksi Lampu Bolam Star, sambil tersenyum. "Tapi berkat bimbingan guru dan teman-teman, akhirnya saya bisa. Rasanya senang sekali bisa menghasilkan produk yang bermanfaat."
Proses produksi Lampu Bolam Star dilakukan oleh siswa di bawah bimbingan guru dan instruktur yang berpengalaman. Mulai dari perancangan desain, pemilihan komponen, perakitan, hingga pengujian kualitas, semua dikerjakan oleh siswa dengan penuh tanggung jawab.
"Di sini mereka belajar tidak hanya tentang teknik merakit lampu, tetapi juga tentang kerja sama, komunikasi, dan penyelesaian masalah," jelas Bapak Ali, salah satu instruktur di Teaching Factory SMK IT Bina Bangsa Kayuagung. "Kami ingin mereka memiliki keterampilan hardskill dan softskill yang seimbang."
SMK IT Bina Bangsa Kayuagung juga aktif menjalin kerjasama dengan berbagai industri dan dunia usaha. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa kurikulum dan program pembelajaran yang diterapkan sesuai dengan kebutuhan industri saat ini.
"Kami bekerjasama dengan beberapa perusahaan salah satunya di bidang elektronika dan pencahayaan," ungkap Bapak Ahmad Bermawi. "Harapannya, lulusan kami banyak yang diserap oleh perusahaan-perusahaan tersebut."
Lampu Bolam Star bukan hanya sebuah produk lampu biasa. Ia adalah simbol dari keberhasilan program TeFa di SMK IT Bina Bangsa Kayuagung. Produk ini menunjukkan bahwa siswa SMK mampu menghasilkan karya inovatif yang bermanfaat bagi masyarakat.
"Lampu Bolam Star ini hemat energi, ramah lingkungan, dan memiliki desain yang modern," ujar Nabila, salah satu siswi yang ikut merancang Lampu Bolam Star. "Kami bangga bisa menciptakan produk yang berkualitas dan dibutuhkan oleh masyarakat."
Dengan program Teaching Factory yang unggul dan berbagai keunggulan lainnya, SMK IT Bina Bangsa Kayuagung menjadi pilihan tepat bagi para orangtua yang ingin menyekolahkan putra-putrinya di sekolah yang berorientasi pada masa depan.
"Kami optimis bahwa lulusan kami akan menjadi generasi penerang bangsa yang berkualitas dan berdaya saing tinggi," pungkas Bapak Ahmad Bermawi dengan penuh keyakinan.
SMK IT Bina Bangsa Kayuagung dengan program Teaching Factory-nya telah berhasil menciptakan lingkungan belajar yang inovatif dan menghasilkan lulusan yang berkualitas dan siap kerja.
Lampu Bolam Star menjadi bukti nyata dari keberhasilan program ini. Dengan terus berinovasi dan berkembang, SMK IT Bina Bangsa Kayuagung siap mencetak generasi penerang bangsa.