Tangsel,gradasigo - Tanjidor merupakan salah satu kesenian tradisional Betawi yang memadukan musik dan tradisi.
Sudah menjadi tradisi di kota-kota dengan komunitas suku Betawi yang besar untuk menampilkan tanjidor di berbagai acara seperti pernikahan, syukuran, ulang tahun kota/kabupaten, hingga festival.
Kesenian tanjidor berupa permainan musik yang dimainkan secara berkelompok.
Agar lebih meriah, biasanya permainan tanjidor diiringi tarian hingga ondel-ondel.
Jenis alat musik yang dipakai untuk untuk memainkan tanjidor berupa bedug (bass drum), tambur, simbal, klarinet, trombone, tenor dan saksofon.
Jika dilihat hampir seluruh alat musik yang digunakan dalam tanjidor tidak berasal dari Indonesia.
Lalu, mengapa tanjidor bisa dinobatkan sebagai kesenian khas Betawi ?
Ini ada kaitannya dengan sejarah tanjidor yang menjadikannya salah satu kesenian yang unik di Indonesia.
Sejarah Tanjidor
Dikutip dari laman oppal.co.id, sebelum membahas sejarahnya, enggak ada salahnya kita membahas hal yang paling dasar dulu seperti nama.
Yups, nama tanjidor berasal dari bahasa Portugis, yaitu tanger yang artinya memainkan alat musik.
Di Portugal sendiri, tangedores (brass band) dimainkan saat parade militer atau pawai keagamaan pada pesta penghormatan Pelindung Masyarakat, seperti Santo George Pelindung kota Lisbon, setiap tanggal 24 Juni.
Pemain tanjidor sendiri disebut tangedor (dibaca tanjedor) dan selalu dimainkan di ruang terbuka.
Di awal abad ke-20, para pedagang Eropa yang tinggal di Indonesia memiliki pekerja atau budak dari beraneka suku dan bangsa.
Budak-budak ini ditugaskan untuk menghibur orang Eropa yang merasa bosan bermain musik.
Mulanya budak dan serdadu yang harus main musik.
Tapi, setelah sistem budak dihapus, muncul lah pemain musik bayaran dan serdadu.
Dikutip dari laman detik.com, tanjidor berkembang di daerah pinggiran Jakarta, Depok, Cibinong, Citeureup, Cileungsi, Jonggol, Parung, Bogor, Bekasi dan Tangerang.
Di daerah-daerah tersebut, biasanya orkes tanjidor membawakan lagu yang berjudul Batalion, Kramton, Bananas, Delsi, Was Tak-tak, Welmes, Cakranegara.
Judul-judul lagu itu 'berbau' Belanda, meskipun dengan ucapan Betawi.
Instrumen Musik Tanjidor
Dikutip dari laman detik.com, pada musik tanjidor terdapat beberapa alat musik yang dimainkan.
Alat musik tersebut yakni alat musik tiup dan ditabuh.
Alat musik tiup tersebut yaitu klarinet, piston, trombon dan terompet.
Sedangkan alat musik yang ditabuh adalah drum (membranofon), simbal (perkusi) dan side drums (tambur).