Madiun, gradasigo - Belakangan ini, media sosial ramai dengan tren membuat foto ala-ala Studio Ghibli menggunakan kecerdasan buatan (AI). Gambar-gambar yang dihasilkan memiliki ciri khas warna pastel, suasana dreamy, dan karakteristik animasi khas Ghibli. Tren ini menarik banyak perhatian, terutama dari para penggemar animasi Jepang dan seniman digital. Namun, apakah fenomena ini merupakan bentuk kreativitas baru atau justru dianggap sebagai plagiasi?
Bagaimana AI Mengubah Foto Menjadi Gaya Ghibli?
Teknologi AI berbasis deep learning mampu mengubah foto biasa menjadi gambar bergaya Ghibli dalam hitungan detik. Algoritma ini menggunakan referensi dari film-film Ghibli untuk menciptakan palet warna, pencahayaan, dan tekstur khas animasi Jepang. Beberapa aplikasi populer yang digunakan dalam tren ini antara lain:
- Dream by Wombo
- DeepArt
- Lensa AI
- Stable Diffusion + LoRA (Ghibli Style)
Keunggulan Tren Foto Ala Ghibli dengan AI
- Aksesibilitas TinggiTeknologi AI memungkinkan siapa saja, tanpa keahlian desain, untuk membuat gambar berkualitas tinggi ala Ghibli.
- Cepat dan MudahDalam hitungan detik, AI bisa mengubah foto biasa menjadi karya seni digital yang unik.
- Kreativitas Tanpa BatasPengguna dapat bereksperimen dengan berbagai efek dan gaya tanpa perlu belajar ilustrasi manual.
- Viral dan EstetisGaya Ghibli yang indah dan nostalgia membuat tren ini mudah viral di media sosial.
Kritik dan Kontroversi: Plagiasi atau Inspirasi?
Meskipun tren ini sangat populer, ada beberapa kontra yang perlu diperhatikan:
- Kurangnya Originalitas
- Sebagian seniman menilai bahwa AI hanya “meniru” gaya Studio Ghibli tanpa memberikan kontribusi kreatif asli.
- Isu Hak Cipta
- Studio Ghibli sendiri belum memberikan pernyataan resmi terkait tren ini, tetapi penggunaan referensi tanpa izin bisa menjadi perdebatan hukum di masa depan.
- Dampak pada Ilustrator
- Dengan semakin banyaknya gambar yang dihasilkan AI, beberapa ilustrator merasa keberadaan mereka semakin tergeser dalam industri kreatif.
Tren yang Harus Dikembangkan atau Dikritisi?
Tren foto ala Ghibli menggunakan AI jelas membawa inovasi dalam dunia digital art dan media sosial. Namun, ada dilema antara kebebasan berkreasi dan penghormatan terhadap karya asli. Jika ingin menikmati tren ini, pengguna sebaiknya tetap memberikan apresiasi pada karya seni manual serta memahami batasan etika dalam penggunaan AI.