Tren

Di Balik Study Tour Siswa Al Azhar Karanganyar ke Eropa yang Bikin Heboh, Ini Kata Sekolah

Di Balik Study Tour Siswa Al Azhar Karanganyar ke Eropa yang Bikin Heboh, Ini Kata Sekolah. Foto: Istimewa

Di Balik Study Tour Siswa Al Azhar Karanganyar ke Eropa yang Bikin Heboh, Ini Kata Sekolah. Foto: Istimewa

Karanganyar, gradasigo - Jagat media sosial belakangan diramaikan dengan video kegiatan study tour siswa Al Azhar International Islamic Boarding School (IIBS) Karangpandan, Kabupaten Karanganyar, yang terlihat menjejakkan kaki di berbagai negara Eropa. Video perjalanan yang terkesan mewah ini pun sontak menjadi perbincangan hangat.

Menanggapi kehebohan tersebut, pihak sekolah memberikan penjelasan mendalam mengenai program istimewa yang mengantarkan para siswa mereka menjelajahi Benua Biru.

Menurut Direktur International Affairs and Public Relations Al Azhar IIBS Karangpandan, Ahmad Zulfikar, kegiatan tersebut merupakan bagian dari komitmen sekolah yang berlokasi di lereng Gunung Lawu ini dalam menghadirkan pendidikan berkualitas.

Program ini mengintegrasikan nilai-nilai keislaman dengan wawasan global, diwujudkan melalui peluncuran program bertajuk "Overseas Program Europe: 99 Lights Into Europe".

Program ke Eropa ini, lanjut Zulfikar, sekaligus menjadi penutup dari rangkaian "Overseas Program" Al Azhar IIBS yang sebelumnya telah sukses mengantar siswa ke berbagai belahan dunia seperti Jepang, Australia, Malaysia, dan Arab Saudi.

"Sebagai sekolah Islam berasrama bertaraf internasional, Al Azhar IIBS terus berupaya memberikan pengalaman belajar yang tidak hanya unggul dalam aspek akademik, tetapi juga membentuk karakter kepemimpinan dan spiritualitas peserta didik," jelas Ahmad Zulfikar seperti dikutip dari Espos, Minggu (11/5/2025).

Ia menambahkan, program ke Eropa ini menjadi bukti nyata dari upaya tersebut, dengan menghadirkan pengalaman lintas budaya dan sejarah yang mendalam dan bermakna bagi para siswa.

Program ini diikuti oleh siswa SMA Al Azhar IIBS yang dikenal aktif dalam pengembangan diri. Para peserta dibagi menjadi dua kelompok dengan jadwal keberangkatan berbeda.

Kelompok putri melaksanakan perjalanan pada tanggal 19 hingga 28 April 2025, sementara kelompok putra diberangkatkan pada 29 April hingga 8 Mei 2025.

"Kelompok putra didampingi saya sendiri bersama dengan Baraa Masood, seorang influencer muslim yang juga merupakan bagian dari keluarga besar Al Azhar IIBS," ungkap Zulfikar.

Selama di Eropa, para siswa menjelajahi sejumlah negara ternama seperti Prancis, Belgia, Belanda, Jerman, dan Swiss. Berbagai destinasi unggulan yang telah dirancang secara edukatif dan inspiratif masuk dalam agenda kunjungan.

Di Paris, Prancis, misalnya, para siswa mengunjungi ikon dunia seperti Menara Eiffel dan Museum Louvre, sembari menggali nilai-nilai sejarah dan seni yang membentuk peradaban.

Lebih dari sekadar jalan-jalan, siswa Al Azhar IIBS juga mendapatkan kesempatan berharga untuk melakukan kunjungan resmi ke Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Paris.

Rombongan disambut hangat oleh Luh Anik Mayani, Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Paris. Dalam pertemuan tersebut, Luh Anik menyampaikan pentingnya kerja sama antara Indonesia dan Prancis di bidang pendidikan.

Kepada para siswa, ia menitipkan pesan agar terus tekun belajar, memperluas wawasan, serta menyiapkan diri sejak dini agar kelak mampu mengisi peran-peran strategis di Paris dan kancah internasional.

Ahmad Zulfikar menegaskan, program internasional ini bertujuan utama untuk memperluas wawasan siswa terhadap dunia internasional, menanamkan nilai-nilai toleransi dan pemahaman antarbudaya, serta memperkuat identitas keislaman mereka di tengah lingkungan global.

Dengan menyaksikan langsung peradaban maju, menelusuri jejak sejarah Islam di Eropa, dan berinteraksi dengan dinamika masyarakat internasional, para siswa diharapkan mampu membentuk perspektif yang lebih luas dan inklusif dalam melihat dunia.

Melalui interaksi dengan lingkungan baru dan refleksi mendalam selama perjalanan, siswa diharapkan tumbuh menjadi pribadi yang tangguh, berpikiran terbuka, dan tetap menjunjung tinggi nilai-nilai Islam dalam setiap langkah mereka.

"Kami percaya bahwa program ini bukan sekadar perjalanan biasa, melainkan sebuah pengalaman transformatif yang akan membekas untuk murid," pungkas Zulfikar.

Ia berharap setiap peserta dapat menyerap hikmah, memperkuat semangat belajar, dan menjadi duta-duta kebaikan yang membawa cahaya ilmu dan iman di manapun mereka berada.


Related Post