Semarang, gradasigo - Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) berperan besar dalam mengurangi pengangguran dengan memberikan jaminan mendapatkan pekerjaan paska pelatihan.
LPK diharapkan dapat mempersiapkan mental siap kerja peserta pelatihan, meskipun pendidikannya cukup sampai menengah atas. Alumni LPK terbukti lebih siap kerja, tidak hanya lokal, namun banyak yang bekerja sampai ke negara Jepang, Korea, dan Rusia.
Demikian sambutan Kepala Dinas Tenaga Kerja Kota Semarang, Dr. Sutrisno, SKM., M.H.Kes saat membuka acara Expo LPK dan Pemagangan Tahun 2025, Jumat 22 Agustus 2025.
Acara ditandai dengan pemukulan gong, didampingi Ketua HILLSI Kota Semarang, Sumanto SE dan para tamu undangan dari KNPI, Dinas Pendidikan, dan lainnya.
Kepala Disnaker mengharapkan, "Kerja ke luar negeri membutuhkan biaya yang besar. Untuk itu LPK diharapkan bekerja sama dengan SMK untuk memberikan edukasi kepada siswa-siswi SMK untuk mempersiapkan diri dengan memulai dengan menabung sebagai persiapan, dan menyiapkan diri untuk bekerja di bidang apa dan negara tujuannya". Ungkap Kadisnaker.
"LPK juga dapat memberikan informasi program magang yang tersedia dan negara tujuan". Lanjutnya.
Di sela-sela meninjau stan, Dr Sutrisno menjelaskankan, di Kota Semarang sejatinya terdapat 100 lebih LPK. LPK ini menjadi alternatif yang mudah dan murah untuk masyarakat mengikuti pelatihan siap kerja, sehingga dapat meningkatan pengetahuan dan keterampilan, dan selanjutnya bisa mendapatkan pekerjaan di luar negeri.
Sinergi HILLSI dengan ormas kepemudaan, dan SMK di Kota Semarang diharapkan dapat mensosialisasikan berbagai pelatihan siap kerja ke luar negeri. Pada akhirnya pengangguran semakin turun dan pemudanya produktif.
Di kesempatan lain, ketua panitia expo sekaligus Sekretaris Disnaker, Slamet Budi Utomo S.Ag., S.H., M.Hum, menjelaskan acara expo diikuti 33 LPK Kota Semarang.
Kegiatan yang berlangsung dua hari di Auditorium Undip ini dibiayai dari kolaborasi APBD dan partisipasi LPK. Acara ini menjadi jembatan antara LPK dengan perusahaan yang membutuhkan tenaga kerja terampil.
Selain itu juga mendorong sinergi antara dunia pendidikan dengan dunia kerja serta pemerintah dalam mengembangkan sumber daya manusia.