Jakarta, gradasigo – Siapa sangka, jerawat yang muncul terus-menerus dan bikin bete itu bukan cuma karena salah skincare atau hormon, tapi bisa jadi karena ulah bakteri yang bersarang di kulit! Nah, kalau kamu udah coba berbagai cara tapi jerawat nggak juga minggat, mungkin sudah saatnya pertimbangkan antibiotik. Tapi ingat: harus atas resep dokter!
Apa Itu Jerawat Akibat Bakteri?
Jerawat jenis ini biasanya disebabkan oleh bakteri Propionibacterium acnes alias P. acnes yang berkembang biak di pori-pori yang tersumbat minyak dan sel kulit mati. Bakteri ini memicu peradangan sehingga muncullah jerawat merah, nyeri, bahkan bernanah.
Antibiotik, Solusi Tapi Bukan Sembarang Konsumsi
Menurut berbagai sumber medis seperti Mayo Clinic, WebMD, dan Kementerian Kesehatan RI, penggunaan antibiotik bisa membantu mengurangi jumlah bakteri dan peradangan. Ada dua jenis antibiotik yang umum dipakai untuk jerawat:
1. Antibiotik Topikal (oles):
Clindamycin
Erythromycin
Biasanya dikombinasikan dengan benzoyl peroxide untuk mencegah resistensi.
2. Antibiotik Oral (minum):
Doxycycline
Minocycline
Tetracycline
Jenis ini diberikan jika jerawat tergolong sedang hingga parah.
Namun para ahli menegaskan, penggunaan antibiotik jangka panjang tanpa pengawasan bisa menyebabkan resistensi bakteri, yang artinya jerawat makin bandel dan sulit diatasi.
Pesan Penting: Konsultasi ke Dokter Kulit!
Dokter akan menentukan jenis antibiotik berdasarkan tingkat keparahan jerawat, riwayat kesehatan, dan respons kulit. Jangan asal beli di apotek tanpa resep, karena bisa memperburuk kondisi kulit.
Tips Tambahan:
- Jangan pernah memencet jerawat, bisa memperparah infeksi
- Gunakan skincare non-komedogenik
- Jaga kebersihan wajah dan pola makan