Kolom

Momentum Hari Kesaktian Pancasila: Tonggak Kemandirian UMKM Indonesia

Salah satu pelaku UMKM di Daerah Sulawesi Tengah yang sedang Bertumbuh

Salah satu pelaku UMKM di Daerah Sulawesi Tengah yang sedang Bertumbuh

Palu, gradasigo - Setiap tanggal 1 Oktober, bangsa Indonesia memperingati Hari Kesaktian Pancasila. Peringatan ini bukan sekadar seremonial belaka, melainkan momentum untuk meneguhkan nilai-nilai luhur Pancasila sebagai dasar negara dan pedoman hidup berbangsa dan bernegara.

Di tengah dinamika global yang penuh tantangan, semangat persatuan dan kesatuan yang terkandung dalam Pancasila menjadi kunci bagi kemajuan Indonesia, khususnya bagi sektor UMKM yang berperan vital dalam perekonomian nasional. 

UMKM, sebagai tulang punggung perekonomian Indonesia, menghadapi berbagai tantangan, mulai dari keterbatasan akses modal dan teknologi hingga persaingan pasar yang semakin ketat. Namun, semangat gotong royong dan kerja keras yang dijiwai nilai-nilai Pancasila dapat menjadi kekuatan pendorong bagi UMKM untuk menghadapi tantangan tersebut.  

Kemandirian UMKM, yang tercermin dalam kemampuan mereka untuk berdiri kokoh dan bersaing di pasar, menjadi kunci bagi pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan bangsa. Kemandirian ini bukanlah semata-mata tentang kebebasan dari ketergantungan, tetapi juga tentang kekuatan dan ketahanan untuk menghadapi tantangan dan menggapai peluang baru.

Nilai-nilai Pancasila seperti gotong royong, musyawarah mufakat, dan keadilan sosial dapat diimplementasikan dalam berbagai aspek pengembangan UMKM. Gotong royong dapat diwujudkan melalui kerjasama atau kolaborasi antar pelaku UMKM, membentuk klaster usaha, dan berbagi pengetahuan serta sumber daya. Musyawarah mufakat dapat diterapkan dalam pengambilan keputusan di dalam koperasi dan asosiasi UMKM. Sementara itu, keadilan sosial dapat direalisasikan dengan menciptakan pasar yang adil dan transparan bagi UMKM. 


Hari Kesaktian Pancasila menjadi tonggak penting bagi UMKM untuk:

1. Meneguhkan Nilai Gotong Royong: 
Salah satu pilar utama Pancasila, gotong royong, menjadi modal berharga bagi UMKM. Kemitraan, kolaborasi, dan berbagi pengetahuan antar pelaku UMKM menjadi kunci untuk meningkatkan skala ekonomi, akses pasar, dan daya saing.

Contohnya, pelaku UMKM di bidang kuliner dapat bekerja sama dengan UMKM di bidang pengemasan dan pemasaran untuk meningkatkan nilai jual produk mereka.

2. Memperkuat Kemandirian Ekonomi:
Pancasila mengajarkan pentingnya kemandirian dan kedaulatan ekonomi. UMKM dapat mencapai kemandirian ekonomi dengan fokus pada penggunaan bahan baku lokal, pengembangan teknologi tepat guna, dan inovasi produk.

Contohnya, UMKM di bidang kerajinan dapat memanfaatkan bahan baku lokal seperti kayu dan bambu untuk menciptakan produk yang unik dan berkualitas tinggi, sekaligus mendukung pelestarian lingkungan.

3. Menjalankan Prinsip Keadilan Sosial:
Pancasila mencita-citakan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. UMKM dapat mewujudkan hal ini dengan memprioritaskan kesejahteraan pekerja, mengutamakan keberlanjutan lingkungan, dan berkontribusi pada pemberdayaan masyarakat.

Contohnya, UMKM dapat mempekerjakan tenaga kerja lokal, menjalankan proses produksi yang ramah lingkungan, dan memberikan pelatihan bagi masyarakat di sekitar tempat usaha.

4. Membangun Kesadaran Nasional:
UMKM dapat menjadi agen perubahan dalam membangun kesadaran nasional. Dengan mempromosikan produk lokal dan budaya lokal, UMKM dapat menumbuhkan rasa cinta tanah air dan memperkuat identitas bangsa.

Contohnya, UMKM dapat menggunakan desain produk yang terinspirasi dari budaya lokal, serta melibatkan seniman dan perajin lokal dalam proses produksi.

Implementasi di Lapangan:
- Kemitraan antar UMKM:   Pemerintah dapat mendorong pembentukan klaster UMKM, sehingga para pelaku usaha dapat saling mendukung dan bekerja sama. Program-program pelatihan dan pendampingan untuk membangun kemitraan antar UMKM juga perlu digalakkan, termasuk program pemerintah ditahun 2024 adalah pebangunan Rumah Produksi Bersama
- Pengembangan teknologi tepat guna:  Pemerintah dapat memberikan bantuan dan pelatihan untuk mengadopsi teknologi tepat guna di bidang produksi, yang dapat meningkatkan efisiensi dan kualitas produk UMKM.
- Pembukaan akses pasar:  Pemerintah dapat memfasilitasi akses pasar bagi UMKM, baik di pasar lokal maupun internasional. Program-program promosi produk UMKM juga dapat dilakukan, seperti pameran, bazar, dan promosi online.
- Pembiayaan dan permodalan:  Pemerintah perlu menyediakan akses pembiayaan yang mudah dan terjangkau bagi UMKM, baik melalui program kredit lunak maupun skema pendanaan lainnya.

Kesimpulan:

Hari Kesaktian Pancasila mengingatkan kita akan pentingnya persatuan dan kesatuan dalam membangun bangsa. Dalam konteks UMKM, nilai-nilai Pancasila menjadi tonggak penting untuk mencapai kemandirian dan meningkatkan peran UMKM dalam membangun perekonomian Indonesia.

Dengan komitmen yang kuat dari pemerintah, stakeholder, dan para pelaku UMKM sendiri, semangat Hari Kesaktian Pancasila dapat menjadi pemantik bagi kemajuan UMKM menuju Indonesia yang lebih maju, mandiri, dan sejahtera.

Dengan mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila dalam setiap aspek pembangunan, khususnya dalam pemberdayaan UMKM, Indonesia dapat mewujudkan perekonomian yang kuat, adil, dan makmur.

Mari kita jadikan Hari Kesaktian Pancasila sebagai momentum untuk memperkuat persatuan dan kesatuan, serta mendorong kemajuan UMKM Indonesia menuju kemakmuran bangsa.  

Related Tag :

Related Post