Tangsel, gradasigo - Di era digital yang semakin terhubung ini, keamanan siber telah menjadi salah satu isu paling krusial dalam era digital saat ini, tidak terkecuali dalam dunia bisnis.
Dengan semakin meningkatnya ketergantungan perusahaan terhadap teknologi digital, perlindungan terhadap data dan sistem menjadi lebih penting daripada sebelumnya.
Dalam era digital yang semakin terhubung, keamanan siber menjadi aspek kritis bagi setiap bisnis.
Ancaman seperti serangan malware, phising, dan peretasan data tidak hanya mengancam kelangsungan operasional, tetapi juga integritas dan kepercayaan pelanggan.
Itulah mengapa kemanan siber bagi bisnis di era digital merupakan hal yang dibutuhkan.
Dengan mengetahui tren keamanan siber bagi bisnis di era digital tentunya dapat membantu kamu dalam meningkatkan bisnis.
Dikutip dari laman domainesia.com, berikut adalah beberapa tren keamanan siber yang mendominasi dan teknologi yang mendukungnya.
1. Keamanan AI
Penggunaan kecerdasan buatan (AI) dalam keamanan siber menjadi lebih signifikan, baik dalam aspek defensif maupun ofensif.
Di sisi ofensif, penjahat siber telah memanfaatkan kemampuan AI untuk meningkatkan efektifitas dan skala serangan mereka.
Misalnya alat seperti Chat GPT telah digunakan untuk merumuskan serangan phising yang lebih meyakinkan atau untuk mengotomatiskan penyebaran malware.
Namun, di sisi defensif, AI juga memainkan peran kunci dalam mengidentifikasi dan merespons ancaman dengan lebih cepat daripada sebelumnya, memungkinkan sistem keamanan untuk beradaptasi secara real-time terhadap taktik serangan yang baru.
2. Platform Firewall Mesh Hybrid
Organisasi kini lebih banyak mengadopsi platform firewall mesh hybrid, yang merupakan integrasi antara berbagai jenis firewall dalam satu arsitektur keamanan yang dikelola secara terpusat.
Pendekatan ini tidak hanya meningkatkan kemampuan pertahanan melawan ancaman, tetapi juga menawarkan fleksibilitas dalam menerapkan solusi firewall yang paling cocok untuk berbagai segmen jaringan.
Kelebihan utama dari platfom ini adalah memungkinkan pengawasan dan manajemen keamanan yang konsisten dan terintegrasi di seluruh infrastuktur TI perusahaan.
3. CNAPP
Gartner memperkenalkan Cloud-Native Application Protection Platform (CNAPP) sebagai kerangka kerja terintegrasi untuk meningkatkan keamanan aplikasi berbasis cloud.
CNAPP menggabungkan berbagai alat keamanan dalam satu platform, memfasilitasi perlindungan yang lebih efektif melalui dashboard tunggal yang menyederhanakan pengawasan dan manajemen risiko.
Hal ini membantu organisasi lebih efektif dalam menangani keamanan aplikasi cloud mereka, yang kritis dalam mencegah kebocoran data dan melawan serangan siber.
4. Pusat Data Hibrid
Tren menuju pusat data hibrid mencerminkan kebutuhan organisasi untuk fleksibilitas dalam pengelolaan data dan aplikasi.
Melalui penggabungan kemampuan cloud computing dengan infrastruktur lokal, pusat data hibrid memperkenalkan orkestrasi yang memudahkan perpindahan data dan aplikasi antara lingkungan lokal dan cloud.
Hal ini tidak hanya meningkatkan efisiensi operasional tetapi juga memberikan peluang untuk peningkatan keamanan melalui redundansi dan distribusi sumber daya.
5. Perlindungan Komprehensif
Di era digital yang terus berkembang, perusahaan di hadapkan pada ancaman yang lebih luas dan beragam.
Ancaman tersebut tidak hanya muncul dari endpoint tradisional, tetapi juga dari perangkat mobile, ioT dan infrastuktur untuk kerja jarak jauh.
Oleh karena itu, strategi keamanan harus komprehensif , melindungi semua aspek infrastuktur TI dari serangan.
Peningkatan kompleksitas dalam mengawasi sistem ini menuntut solusi yang dapat menyediakan pemantauan yang luas dan responsif, meminimalisir celah yang mungkin dimanfaatkan oleh penyerang.