Malang, gradasigo - Di antara semilir udara dingin Kota Malang dan aroma kebersamaan pasca Idul Fitri, satu ruangan di Balai Besar Pengembangan Penjaminan Mutu Pendidikan Vokasi (BBPPMPV BOE) terasa hangat bukan karena cuaca, tapi karena semangat luar biasa dari para penggerak LKP (Lembaga Kursus dan Pelatihan) se-Jawa Timur.
DPD HIPKI Jawa Timur menggelar sebuah momentum penuh makna: Halal Bihalal, RAKERDA, dan Workshop, tiga rangkaian acara yang tidak hanya mempererat tali silaturahmi, tetapi juga menjadi pijakan strategis bagi masa depan pendidikan nonformal yang lebih inklusif, adaptif, dan profesional.
“Kami hadir bukan hanya untuk temu kangen pasca lebaran. Tapi untuk merancang ulang masa depan LKP, bersama-sama,” ungkap Bp. Sunarko, S.Pd., S.T., M.M., Ketua DPD HIPKI Jawa Timur, dengan optimisme yang tak terbendung.
Silaturahmi yang Bernyawa, RAKERDA yang Bermakna
Diawali dengan Halal Bihalal yang penuh haru dan tawa, para peserta dari berbagai penjuru Jawa Timur melebur dalam suasana persaudaraan yang hangat. Namun tak lama berselang, suasana berubah menjadi lebih serius ketika memasuki sesi RAKERDA (Rapat Kerja Daerah). Di sinilah visi-visi besar dirumuskan, strategi jangka panjang dirangkai, dan tantangan masa depan diurai dengan kepala dingin dan hati hangat.
Workshop Penuh Gizi: Ilmu Praktis, Strategis, dan Humanis
Tak tanggung-tanggung, tujuh materi workshop yang disampaikan selama dua hari itu benar-benar menggambarkan kebutuhan nyata pengembangan LKP, mulai dari kualitas instruktur, strategi pemasaran, sampai kekuatan kemitraan antara LKP dan HIPKI.
Berikut beberapa sorotan materi unggulan:
1. Penguatan Karakter sebagai Upaya Meneguhkan Nilai-Nilai Kebersamaan dan Akhlak dalam Lembaga Kursus dan Pelatihan, oleh Drs. H. Arifin Rohim, Kepala BBPPMV BOE Malang. Esensi: LKP tidak hanya mencetak tenaga kerja, tapi membangun pribadi tangguh dan berakhlak.
2. Peran Strategis Organisasi Profesi dalam Pengembangan Lembaga Kursus dan Pelatihan, Sunarko, S.Pd., S.T., M.M., Ketua DPD HIPKI Jawa Timur. Esensi: HIPKI bukan sekadar organisasi, tapi ekosistem pendukung transformasi pendidikan nonformal.
3. Kebijakan Terkini Direktorat Kursus dan Pelatihan Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Pendidikan Khusus, dan Pendidikan Layanan Khusus, oleh Perwakilan Direktorat Kursus dan Pelatihan. Esensi: Update regulasi dan peluang program dari pusat untuk LKP daerah.
4. Strategi Optimalisasi Pengelolaan LKP melalui Peningkatan Kualitas Instruktur, okeh Dr. I. Gusti Made Ardana, S.Pd., M.T. Esensi: Instruktur adalah kunci. Upgrade skill, mindset, dan metode jadi harga mati.
5. Optimalisasi Strategi Pemasaran bagi Lembaga Kursus dan Pelatihan, oleh Kusbeni Abdulloh, S.Kom, Pimpinan LKP Media Madiun. Esensi: Menggugah peserta untuk berani tampil di era digital, memahami segmentasi pasar, hingga menyusun kampanye sosial media yang efektif.
6. Penguatan Kemitraan antara HIPKI dan LKP, Midianto, S.H., Sekretaris DPD HIPKI Jawa Timur. Esensi: Kolaborasi dan jejaring menjadi pengungkit kemajuan institusi.
7. Pengembangan Strategi Manajerial LKP melalui Studi Praktik Baik, oleh Amir, M.Pd., LKP NEC Malang, Sirojul Munir, S.Pd., M.M., LKP Angkasa Nusantara Sidoarjo, dan Roby Aditya, LKP EF Malang. Esensi: Belajar dari praktik nyata LKP unggul untuk direplikasi di daerah lain.
“Saya merasa tercerahkan. Materi yang disampaikan benar-benar ‘daging’ semua. Kita tidak hanya disuguhkan teori, tapi juga solusi nyata,” ujar salah satu peserta dari Jember dengan mata berbinar.
Dari Hati ke Aksi: Kolaborasi Jadi Nafas
Bukan hanya ilmu, tapi semangat gotong royong yang jadi DNA dalam forum ini. Para peserta aktif berdiskusi, berbagi cerita, dan membangun relasi. Workshop ini tidak hanya menjadi forum satu arah, tapi ladang kolaborasi antar pelaku pendidikan vokasi yang sesungguhnya.
Tak hanya itu, hadir pula perwakilan dari Direktorat Kursus dan Pelatihan Kemendikbudristek yang menyampaikan kebijakan terkini seputar pendidikan vokasi dan layanan khusus, memberi harapan dan arah baru bagi LKP untuk semakin relevan di era disrupsi digital.
Refleksi: Dari Silaturahmi Menuju Aksi Nyata
Acara ini bukan seremoni. Ia adalah sinyal kuat bahwa pendidikan nonformal memiliki tempat penting dalam mencerdaskan bangsa. Dengan pengelolaan profesional, instruktur yang kompeten, dan strategi yang cerdas, LKP bisa jadi jembatan emas bagi masa depan generasi Indonesia.
“Kami pulang dengan semangat baru, bukan hanya sebagai pengelola LKP, tapi sebagai agen perubahan,” tutur seorang peserta dari Sidoarjo.
Suara Masa Depan: HIPKI Jatim Naik Kelas
Melalui acara ini, HIPKI Jatim tidak hanya menunjukkan kapasitas organisasinya, tetapi juga komitmennya untuk terus mengawal mutu pendidikan nonformal. Semangat itu kini sedang menyala di hati ratusan peserta yang pulang membawa ilmu, jejaring, dan harapan baru.