Musi Banyuasin, gradasigo — Arus lalu lintas di Jalan Lintas Timur (Jalintim) yang menghubungkan Palembang, Sumatera Selatan, dengan Jambi mengalami kelumpuhan total akibat banjir yang melanda wilayah Tungkal Jaya, Kabupaten Musi Banyuasin (Muba).
Bencana banjir ini disebabkan oleh meluapnya Sungai Tungkal setelah wilayah tersebut diguyur hujan dengan intensitas tinggi dalam beberapa hari terakhir.
Dampak terparah terjadi di Kilometer 148 Jalintim, tepatnya di Desa Peninggalan, Kecamatan Tungkal Jaya, yang mengakibatkan antrean kendaraan mengular panjang hingga puluhan kilometer dan menjebak para pemudik yang tengah melakukan perjalanan menjelang Hari Raya Idul Fitri.
Camat Tungkal Jaya, Yudi Suhendra, mengonfirmasi terjadinya banjir dan dampaknya terhadap masyarakat serta arus lalu lintas. Menurutnya, banjir mulai terdeteksi sejak dini hari pada Selasa, 8 April 2025, sekitar pukul 03.00 WIB. Luapan air sungai yang deras dengan cepat merendam badan jalan dan permukiman warga di sekitar bantaran sungai.
“Banjir di Tungkal Jaya ini mulai kami deteksi sejak pukul tiga dini hari tadi. Akibatnya, ratusan kepala keluarga (KK) terdampak langsung oleh banjir ini, dan yang paling signifikan adalah terganggunya kelancaran lalu lintas kendaraan di sepanjang Jalintim,” ujar Yudi Suhendra saat dihubungi pada Selasa (8/4/2025).
Yudi Suhendra menjelaskan bahwa penyebab utama meluapnya Sungai Tungkal adalah tingginya intensitas curah hujan yang terjadi di wilayah Kabupaten Musi Banyuasin dan sekitarnya dalam beberapa waktu terakhir.
Kondisi ini menyebabkan debit air Sungai Tungkal meningkat drastis hingga melampaui batas normal dan akhirnya meluap ke daratan, termasuk menggenangi badan Jalan Lintas Timur yang merupakan jalur utama transportasi darat di wilayah tersebut.
Kemacetan kendaraan yang terjadi di Desa Peninggalan akibat banjir ini sangat parah. Bahkan, Yudi Suhendra memperkirakan bahwa antrean kendaraan yang didominasi oleh mobil pribadi dan truk pengangkut barang ini mencapai lebih dari 30 kilometer.
Banyak pemudik yang berasal dari arah Jambi dan hendak menuju ke Palembang atau wilayah lainnya di Sumatera Selatan terjebak dalam kemacetan panjang ini.
“Kemacetan akibat banjir ini sangat mengular. Dari informasi yang kami terima di lapangan, antrean kendaraan sudah mencapai Kecamatan Sungai Lilin dan diperkirakan akan terus mengarah hingga ke wilayah Bayung Lencir,” ungkap Yudi Suhendra.
Kondisi ini tentu sangat menyulitkan dan membuat frustrasi para pemudik yang ingin segera sampai ke kampung halaman untuk merayakan Hari Raya Idul Fitri bersama keluarga.
Menyikapi situasi darurat ini, Pemerintah Kecamatan Tungkal Jaya telah melakukan koordinasi intensif dengan berbagai pihak terkait, termasuk kepolisian dari Polres Musi Banyuasin, pemerintah desa setempat, serta Komando Rayon Militer (Koramil) Tungkal Jaya. Koordinasi ini bertujuan untuk melakukan upaya pengaturan lalu lintas agar kemacetan yang terjadi dapat segera terurai dan tidak semakin parah.
“Kami telah berkoordinasi dengan pihak kepolisian, pemerintah desa, dan juga Koramil untuk melakukan pengaturan lalu lintas di titik-titik kemacetan akibat banjir ini. Petugas dari berbagai instansi sudah kami siagakan di lokasi-lokasi macet untuk membantu mengarahkan kendaraan dan memberikan informasi kepada para pengguna jalan,” jelas Yudi Suhendra.
Selain fokus pada pengaturan lalu lintas, pihak kecamatan juga memberikan perhatian serius terhadap keselamatan dan kesejahteraan warga yang terdampak banjir. Sejumlah warga yang rumahnya terendam air telah dievakuasi ke tempat-tempat yang lebih aman, seperti gedung sekolah, masjid, atau rumah kerabat yang tidak terkena banjir.
“Kami juga telah melakukan evakuasi terhadap warga yang rumahnya terendam banjir. Prioritas kami adalah memastikan keselamatan seluruh warga. Tempat-tempat pengungsian sementara juga sudah kami siapkan,” kata Yudi Suhendra.
Untuk mengantisipasi dampak banjir yang mungkin meluas dan berlangsung lebih lama, Pemerintah Kecamatan Tungkal Jaya juga telah menyiapkan bantuan logistik berupa makanan pokok, air bersih, dan obat-obatan. Selain itu, dapur umum juga telah didirikan untuk menyediakan makanan siap saji bagi para pengungsi dan warga yang terdampak banjir.
“Kami sudah menyiapkan bantuan makanan, obat-obatan, dan juga mendirikan dapur umum untuk memenuhi kebutuhan para pengungsi dan warga yang terdampak banjir. Kami berharap bantuan ini dapat meringankan beban mereka selama masa sulit ini,” ujar Yudi Suhendra.
Jalan Lintas Timur Palembang-Jambi merupakan salah satu jalur utama transportasi darat di Pulau Sumatera yang memiliki peran sangat vital dalam menghubungkan berbagai wilayah dan provinsi.
Jalur ini tidak hanya digunakan untuk mobilitas penduduk sehari-hari, tetapi juga menjadi jalur utama bagi angkutan barang dan jasa antar provinsi. Terutama menjelang Hari Raya Idul Fitri, Jalintim menjadi sangat padat karena dilalui oleh para pemudik yang ingin kembali ke kampung halaman.
Kelumpuhan Jalintim akibat banjir ini tentu akan berdampak besar terhadap aktivitas ekonomi dan sosial di wilayah Sumatera bagian selatan dan tengah. Perjalanan para pemudik menjadi terhambat, distribusi barang menjadi terganggu, dan aktivitas masyarakat di sekitar lokasi banjir juga ikut terhenti.
Pihak kepolisian dan dinas perhubungan telah mengeluarkan imbauan kepada para pengguna jalan yang hendak melintasi Jalintim Palembang-Jambi untuk berhati-hati dan memantau perkembangan informasi terkini mengenai kondisi banjir dan lalu lintas. Bagi para pemudik yang perjalanannya tidak mendesak, disarankan untuk menunda keberangkatan atau mencari jalur alternatif jika memungkinkan.
Pemerintah daerah dan pihak terkait terus berupaya untuk mengatasi dampak banjir ini secepat mungkin agar arus lalu lintas di Jalintim dapat kembali normal dan masyarakat yang terdampak dapat segera mendapatkan bantuan yang dibutuhkan. Penanganan banjir ini menjadi prioritas utama mengingat pentingnya jalur tersebut bagi mobilitas dan perekonomian wilayah.