Edukasi

Memperkuat Akurasi Data Lembaga Pelatihan

PHRI. Foto: Dok Jogja Culinary School

PHRI. Foto: Dok Jogja Culinary School

SLEMAN, gradasigo – Dalam upaya memastikan akurasi dan kelengkapan data institusi pendidikan nonformal, staf dari Jogja Culinary School (JCS), sebuah Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) terkemuka di Sleman, turut berpartisipasi aktif dalam Bimbingan Teknis (Bimtek) Forum Himpunan Penyelenggara Kursus dan Pelatihan (HIPKI) Kabupaten Sleman Tahun 2025. Acara ini secara spesifik menyoroti pembaruan dan pentingnya Data Pokok Pendidikan (DAPODIK) untuk LKP (15/10/2025).

Bimtek yang diselenggarakan di Sleman ini menjadi platform penting bagi para pengelola LKP untuk menyamakan persepsi dan meningkatkan kemampuan teknis dalam pengelolaan Dapodik. Sebagai lembaga yang telah lama berkontribusi dalam dunia kuliner dan perhotelan, kehadiran perwakilan JCS menegaskan komitmen mereka terhadap tata kelola administrasi pendidikan yang sesuai standar nasional.

Dapodik LKP: Jantung Administrasi Pendidikan Nonformal

Dapodik merupakan sistem pendataan yang mengintegrasikan seluruh data pendidikan di Indonesia, termasuk untuk jenjang Pendidikan Nonformal dan Kesetaraan, yang mencakup LKP. Data yang dimasukkan mencakup informasi vital seperti profil lembaga, sarana dan prasarana, data pendidik dan tenaga kependidikan (PTK), serta data peserta didik dan rombongan belajar.

Narasumber dalam Bimtek tersebut, yang berasal dari Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman dan pihak terkait, menekankan bahwa Dapodik bukan sekadar kewajiban administratif, melainkan fondasi utama untuk berbagai kepentingan:

  1. Validitas Kelembagaan: Data Dapodik yang lengkap dan akurat menjadi penentu legalitas dan status operasional LKP di tingkat pusat.
  2. Perencanaan Program: Pemerintah menggunakan data ini sebagai dasar pengambilan keputusan, perencanaan, dan pemetaan kebutuhan pelatihan di masyarakat.
  3. Akses Bantuan dan Program: LKP yang datanya valid di Dapodik memiliki akses lebih besar terhadap program-program bantuan pemerintah, seperti bantuan sarana prasarana, Beasiswa Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah bagi peserta didik, hingga program Pendidikan Kecakapan Kerja (PKK) dan Pendidikan Kecakapan Wirausaha (PKW).

Tantangan dan Solusi Pembaruan Data

Perwakilan Jogja Culinary School, yang fokus pada pembaruan data semester terbaru, mengungkapkan bahwa tantangan utama yang kerap dihadapi LKP adalah memastikan data peserta didik selalu up-to-date seiring dengan durasi kursus yang relatif singkat dan perputaran siswa yang cepat.

"Kami menyadari bahwa ketepatan waktu dalam entry dan update data, terutama data siswa yang lulus atau yang baru masuk, sangat krusial," ujar salah satu staf JCS seusai sesi Bimtek. "Bimtek ini memberikan panduan teknis terbaru, khususnya terkait validasi Nomor Induk Kependudukan (NIK) peserta didik dan sinkronisasi data PTK, yang akan langsung kami implementasikan untuk memastikan Jogja Culinary School selalu compliant."

Melalui Bimtek Forum HIPKI Sleman 2025 ini, diharapkan seluruh LKP di Sleman, termasuk JCS, dapat menjaga kualitas data Dapodik mereka. Penguatan sistem pendataan ini merupakan langkah strategis untuk meningkatkan mutu layanan LKP serta memastikan peran lembaga pelatihan dapat terintegrasi secara maksimal dalam ekosistem pendidikan nasional.

Related Post