Edukasi

Mendikdasmen Abdul Mu'ti di Kebumen: Pejabat Harus Teladani Hidup Sederhana dan Layani Tulus

Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti berkunjung ke Kebumen pada Ahad 20 April 2025. Foto: Dok. Pemkab Kebumen

Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti berkunjung ke Kebumen pada Ahad 20 April 2025. Foto: Dok. Pemkab Kebumen

Kebumen, gradasigo — Kabupaten Kebumen menerima kunjungan salah satu menteri di Kabinet pada akhir pekan lalu. Sehari setelah kunjungan Menteri Lingkungan Hidup, giliran Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu’ti, yang datang ke Kebumen pada Ahad (20/4/2025).

Kedatangan Mendikdasmen Abdul Mu’ti ke Kebumen adalah dalam rangka menghadiri acara Pengajian Akbar dan Silaturahmi Keluarga Besar Muhammadiyah Gombong yang diselenggarakan di lingkungan Universitas Muhammadiyah Gombong (Unimugo).

Setibanya di lokasi acara, Mendikdasmen Abdul Mu’ti disambut hangat oleh Bupati Kebumen, Lilis Nuryani, beserta jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Kebumen, dan pimpinan serta civitas akademik Universitas Muhammadiyah Gombong.

Acara ini menjadi forum pertemuan penting antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan salah satu organisasi keagamaan besar di Indonesia, Muhammadiyah.

Dalam ceramah yang disampaikannya di hadapan ribuan hadirin Pengajian Akbar, Mendikdasmen Abdul Mu’ti banyak berbicara mengenai pentingnya sifat keteladanan seorang pejabat publik.

Menurutnya, seorang pejabat harus mampu menjadi contoh yang baik bagi masyarakatnya, dan salah satu sifat keteladanan yang fundamental adalah kemampuan untuk hidup sederhana.

Ia menekankan bahwa perintah untuk hidup sederhana ini bukan hanya persoalan etika semata, tetapi juga merupakan bagian dari ajaran agama Islam yang harus dijalankan oleh setiap Muslim, termasuk para pejabat.

Abdul Mu’ti, yang juga menjabat sebagai Sekretaris Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, membagikan pengalamannya dan kebijakan yang telah ia terapkan sejak resmi menjabat sebagai menteri pendidikan.

Ia mengaku telah membuat aturan internal di Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah yang mewajibkan seluruh jajarannya, termasuk dirinya sendiri, untuk menerapkan pola hidup sederhana dalam menjalankan tugas kedinasan.

"Jadi kalau saya naik pesawat sekarang, saya sudah membuat kebijakan tentang penerapan pola hidup sederhana. Kalau perjalanan dinas naik pesawat, kelasnya harus ekonomi. Ini berlaku bagi menteri dan seluruh jajarannya," ujar Abdul Mu’ti, memberikan contoh konkret kebijakan yang ia canangkan.

Selain urusan transportasi udara, ia juga menerapkan kebijakan serupa terkait akomodasi selama perjalanan dinas di daerah.

Menurutnya, penginapan yang dipilih cukup di balai-balai atau fasilitas penginapan yang dimiliki oleh Kementerian jika tersedia. Jika tidak ada fasilitas milik Kementerian, barulah dibolehkan menginap di hotel, dengan batasan maksimal hotel bintang empat, dan dipilih kelas kamar non-Suite yang memungkinkan untuk menginap bersama (sharing) jika diperlukan, bukan kamar mewah pribadi.

Aspek efisiensi lainnya yang diterapkan Mendikdasmen Abdul Mu'ti adalah pembatasan jumlah staf yang mendampinginya dalam perjalanan dinas.

"Kemudian yang berikutnya, kalau kita ini bepergian dinas, saya mulai mengurangi jumlah staf yang mendampingi. Itu hanya boleh maksimal dua orang, tidak boleh lebih," tuturnya.

Ia menambahkan bahwa kebijakan pembatasan pendamping ini juga merupakan bagian dari upaya efisiensi yang sejalan dengan kebijakan yang digariskan oleh Presiden.

Terakhir, Abdul Mu’ti menekankan bahwa sebagai pejabat publik, tugas utama adalah bekerja atau melayani masyarakat dengan tulus ikhlas, bukan karena motivasi finansial semata.

Ia menggunakan frasa "melayani dengan tulus, bukan melayani karena fulus". Ia berharap, seluruh pejabat di lingkungan Pemerintah Kabupaten Kebumen pun dapat membiasakan diri untuk menerapkan pola hidup sederhana dalam kehidupan sehari-hari dan bekerja melayani rakyat dengan sepenuh hati dan tulus ikhlas.

Sementara itu, Bupati Kebumen, Lilis Nuryani, dalam sambutannya menyampaikan rasa senang dan bangga atas kedatangan Mendikdasmen Abdul Mu'ti.

Bupati secara pribadi mengaku mengenal sosok Abdul Mu'ti sebagai seorang yang sederhana, bahkan jauh sebelum dirinya menjabat sebagai menteri.

Kesederhanaan yang melekat pada diri Menteri Pendidikan ini, menurut Bupati, patut menjadi contoh teladan, tidak hanya bagi dirinya sendiri sebagai kepala daerah, tetapi juga bagi seluruh kader Muhammadiyah dan Aisyiyah di manapun berada.

"Saya tahu beliau ini, Pak Menteri, kalau rapat biasa kadang hanya menggelar tikar dan makan siangnya cukup dengan nasi bungkus. Luar biasa. Kalau menteri saja bisa hidup sederhana begitu, ya," ujar Bupati Lilis dalam keterangan resminya pada Senin (21/4/2025), menunjukkan kekagumannya terhadap gaya hidup sederhana sang Menteri.

Bupati Lilis menambahkan bahwa kehadiran Mendikdasmen Abdul Mu'ti di Gombong, Kebumen, terasa sangat istimewa dan hangat, seolah-olah seperti menyambut anggota keluarga sendiri yang pulang kampung.

Hal ini, kata Bupati, karena dirinya dan Menteri sama-sama aktif dalam satu organisasi keagamaan yang besar, yaitu keluarga besar Muhammadiyah. Bupati Lilis sendiri saat ini menjabat sebagai Bendahara Pimpinan Cabang Aisyiyah Gombong, sebuah organisasi perempuan di bawah naungan Muhammadiyah.

"Jadi rasanya seperti menyambut keluarga yang pulang kampung. Karena Muhammadiyah dan Aisyiyah itu bagi kami bukan sekadar organisasi, melainkan sudah menjadi rumah perjuangan dan pengabdian bagi kita semua," tuturnya penuh kehangatan.

Dalam kesempatan tersebut, Bupati Lilis juga menyampaikan harapannya agar kunjungan Mendikdasmen Abdul Mu'ti ini dapat melahirkan perhatian dan dukungan yang lebih besar dari pemerintah pusat, khususnya Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, terhadap pengembangan pendidikan di Kabupaten Kebumen.

Ia memaparkan kondisi pendidikan di Kebumen saat ini, yang mencakup 863 Sekolah Dasar, 204 Sekolah Menengah Pertama, 51 Sekolah Menengah Atas, dan 66 Sekolah Menengah Kejuruan.

Bupati Lilis juga memaparkan beberapa upaya yang sedang dilakukan oleh Pemkab Kebumen untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan dan menciptakan iklim kerja yang lebih humanis bagi para guru.

"Kami terus berupaya menciptakan iklim kerja yang lebih humanis bagi para guru. Salah satunya dengan mendorong kebijakan agar guru-guru bisa mengajar di sekolah yang lokasinya dekat dengan tempat tinggalnya," terangnya.

Kebijakan penempatan guru di sekolah yang dekat dengan tempat tinggal ini, menurut Bupati, memiliki beberapa manfaat penting.

"Ini agar waktu tempuh perjalanan guru tidak habis di jalan, sehingga mereka bisa memiliki lebih banyak waktu untuk keluarga, bisa lebih dekat dengan murid-muridnya di sekolah, lebih hemat transportasinya, dan secara umum bisa merasa lebih nyaman dalam bekerja," tambah Bupati.

Selain itu, Pemkab Kebumen juga sedang menjajaki dan menjalankan program fleksibilitas kerja bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) di dunia pendidikan, dengan menerapkan sistem bekerja dari rumah (work from home) atau bekerja dari manapun (work from anywhere). Fleksibilitas ini terutama diterapkan saat anak-anak sekolah sedang memasuki masa liburan.

"Harapannya, para guru juga bisa lebih fleksibel dalam mengatur waktu mereka, tapi tetap produktif dalam menjalankan tugas-tugasnya. Dan itu semua demi mewujudkan lingkungan kerja di sektor pendidikan yang lebih sehat dan bahagia," tandasnya.

Kunjungan Mendikdasmen Abdul Mu'ti ke Kebumen ini tidak hanya menjadi momen silaturahmi dan pengajian akbar bagi Keluarga Besar Muhammadiyah, tetapi juga menjadi forum penting untuk menyampaikan pesan-pesan moral tentang kepemimpinan dan mendiskusikan upaya-upaya peningkatan kualitas pendidikan di daerah.

Perhatian pemerintah pusat dan inisiatif pemerintah daerah diharapkan dapat bersinergi untuk kemajuan pendidikan dan kesejahteraan masyarakat Kebumen.

Related Post