Muratara, gradasigo – Kabar duka menyelimuti wilayah Musi Rawas Utara (Muratara), Sumatera Selatan, setelah sebuah kecelakaan lalu lintas yang melibatkan tiga kendaraan dan dua pejalan kaki terjadi di Jalan Lintas Sumatera.
Insiden nahas yang terjadi pada Jumat, 4 April 2025, sekitar pukul 15.15 WIB, tepatnya di Desa Noman Baru, Kecamatan Rupit, Muratara, ini merenggut nyawa seorang bocah laki-laki berusia delapan tahun bernama Mub Paroh. Selain itu, beberapa orang lainnya juga dilaporkan mengalami luka-luka akibat kecelakaan tersebut.
Menurut keterangan dari Kanit Gakkum Satlantas Polres Muratara, Aipda Iin Shodikin, kecelakaan bermula ketika sebuah mobil Isuzu Panther berwarna biru dengan nomor polisi BG-1319-GR yang dikemudikan oleh seorang pria bernama Mulyadi dan membawa seorang penumpang bernama Junaidiani, melaju dari arah Lubuklinggau menuju ke arah Rupit.
Setibanya di lokasi kejadian, mobil Isuzu Panther yang sedang melaju tersebut diduga mengalami hilang kendali. Akibatnya, mobil tersebut oleng dan menabrak dua orang pejalan kaki yang sedang berdiri di luar badan jalan sebelah kiri.
Kedua pejalan kaki tersebut diketahui bernama Mub Paroh dan Ernawati. Benturan keras tak terhindarkan, menyebabkan kedua pejalan kaki tersebut mengalami luka-luka.
"Saat di TKP, mobil tersebut diduga hilang kendali hingga akhirnya menabrak dua pejalan kaki yakni Mub Paroh dan Ernawati yang sedang berdiri di luar jalan sebelah kiri," jelas Aipda Iin Shodikin kepada wartawan pada Sabtu, 5 April 2025.
Setelah menabrak kedua pejalan kaki tersebut, pengemudi mobil Isuzu Panther, Mulyadi, diduga panik dan berusaha untuk mengendalikan kendaraannya. Namun, nahasnya, mobil Panther tersebut justru banting setir ke arah kanan.
Pada saat bersamaan, dari arah berlawanan, yakni dari arah Rupit menuju ke arah Lubuklinggau, melaju sebuah mobil Daihatsu Terios berwarna hitam dengan nomor polisi BD-1863-BQ. Mobil Terios tersebut dikemudikan oleh Romi Suganda dan membawa tiga orang penumpang lainnya yang diketahui bernama Elfitri, Rara, dan Elizar.
Tabrakan keras antara mobil Isuzu Panther dan Daihatsu Terios pun tidak dapat dihindari. Benturan yang sangat kuat menyebabkan kedua kendaraan mengalami kerusakan yang cukup parah.
Mobil Isuzu Panther bahkan dilaporkan terbalik dan masuk ke dalam parit yang berada di tepi jalan. Sementara itu, mobil Daihatsu Terios mengalami kerusakan parah di bagian depannya akibat benturan hebat tersebut.
"Kemudian, mobil Panther tersebut banting setir ke kanan hingga menabrak Daihatsu Terios warna hitam bernopol BD-1863-BQ yang dikemudikan oleh Romi Suganda dan berpenumpang Elfitri, Rara, dan Elizar yang melaju dari arah Rupit menuju ke arah Lubuklinggau," sambung Aipda Iin.
Setelah kejadian nahas tersebut, seluruh korban yang terlibat dalam kecelakaan ini segera dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Rupit untuk mendapatkan perawatan medis yang intensif. Para korban yang mengalami luka-luka dievakuasi oleh warga sekitar dan petugas kepolisian yang tiba di lokasi kejadian.
"Akibatnya, mobil Panther tersebut terbalik dan masuk ke parit, sedangkan mobil Terios mengalami rusak parah di bagian depan. Kemudian, kedua pejalan kaki dan pengemudi serta penumpang kedua mobil dibawa ke RSUD Rupit untuk menjalani perawatan," jelas Kanit Gakkum Satlantas Polres Muratara.
Lebih lanjut, Aipda Iin Shodikin menjelaskan mengenai kondisi terkini para korban yang dirawat di RSUD Rupit. Berdasarkan informasi yang ia terima, pengemudi mobil Isuzu Panther, Mulyadi, dan penumpangnya, Junaidiani, hanya mengalami luka ringan akibat kecelakaan tersebut. Keduanya telah mendapatkan penanganan medis dan kondisinya dilaporkan stabil.
Sementara itu, pengemudi mobil Daihatsu Terios, Romi Suganda, juga mengalami luka ringan. Namun, salah satu penumpangnya, yang bernama Elfitri, mengalami luka yang lebih serius berupa patah kaki. Dua penumpang mobil Terios lainnya, Rara dan Elizar, dilaporkan tidak mengalami luka-luka dalam kejadian tersebut.
Kabar yang paling menyedihkan dari insiden kecelakaan ini adalah meninggalnya salah satu pejalan kaki, yakni Mub Paroh. Bocah laki-laki berusia 8 tahun tersebut mengalami luka berat di bagian kepala akibat benturan keras saat tertabrak oleh mobil Isuzu Panther.
Meskipun sempat mendapatkan perawatan medis di RSUD Rupit, namun nyawa Mub Paroh tidak dapat diselamatkan dan ia dikabarkan meninggal dunia pada hari Sabtu, 5 April 2025.
"Untuk pejalan kaki bernama Ernawati mengalami luka ringan, sedangkan Mub Paroh mengalami luka berat di bagian kepala hingga akhirnya dikabarkan meninggal dunia pada hari ini," ujar Aipda Iin dengan nada duka.
Pejalan kaki lainnya, Ernawati, dilaporkan hanya mengalami luka ringan dan telah mendapatkan perawatan medis. Meskipun demikian, trauma akibat kecelakaan yang merenggut nyawa seorang anak kecil di hadapannya tentu akan membekas dalam ingatannya.
Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Muratara akan melakukan investigasi mendalam untuk mengetahui penyebab pasti terjadinya kecelakaan tragis ini. Pihak kepolisian akan melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP), mengumpulkan keterangan dari para saksi, serta memeriksa kondisi kendaraan yang terlibat dalam kecelakaan.
Diduga kuat, hilangnya kendali pada mobil Isuzu Panther menjadi penyebab utama terjadinya kecelakaan beruntun ini. Namun, pihak kepolisian akan menyelidiki lebih lanjut faktor-faktor lain yang mungkin berkontribusi terhadap terjadinya insiden nahas tersebut, seperti kondisi pengemudi, kondisi kendaraan, serta kondisi jalan di sekitar lokasi kejadian.