Tekno

Meta Dilaporkan Blokir Fitur Apple Intelligence di Facebook, Instagram, dan Threads: Indikasi Persaingan AI dan Perebutan Akses Data

Ilustrasi aplikasi keluarga Meta. Foto: Dok. iStock

Ilustrasi aplikasi keluarga Meta. Foto: Dok. iStock

Palembang, gradasigo — Persaingan di ranah teknologi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) antar raksasa teknologi global terus memanas, bahkan merambah hingga ke tingkat interoperabilitas antar-platform.

Meta Platforms, perusahaan induk yang menaungi aplikasi-aplikasi media sosial dan perpesanan populer seperti Facebook, Instagram, dan WhatsApp, dilaporkan telah mengambil langkah signifikan dengan memblokir akses fitur-fitur berbasis kecerdasan buatan besutan Apple, yang dikenal secara kolektif sebagai Apple Intelligence, pada sejumlah aplikasi di bawah naungannya.

Langkah ini dinilai sebagai indikasi kuat adanya rivalitas teknologi AI antara kedua perusahaan tersebut dan perebutan akses terhadap data pengguna.

Berdasarkan foto tangkapan layar yang dibagikan oleh situs teknologi Sorcererhat Tech, pemblokiran ini berdampak langsung pada hilangnya fungsionalitas fitur-fitur spesifik dari Apple Intelligence bagi pengguna perangkat Apple saat menggunakan aplikasi Meta.

Salah satu fitur yang dikabarkan diblokir adalah fitur Writing Tools. Fitur AI ini, yang telah tersedia sejak Apple Intelligence pertama kali hadir melalui pembaruan sistem operasi iOS 18.4, dirancang untuk membantu pengguna dalam menulis dan menyunting teks di berbagai aplikasi.

Dengan diblokirnya akses terhadap fitur-fitur Apple Intelligence oleh Meta, para pengguna perangkat Apple, khususnya iPhone dan iPad, kini tidak bisa lagi memanfaatkan kemampuan AI on-device dari Apple tersebut ketika mereka sedang menggunakan aplikasi-aplikasi dalam keluarga Meta, seperti Facebook, Instagram, dan Threads.

Implikasi praktisnya, fitur bantuan menulis atau pembuatan emoji/avatar berbasis AI dari Apple tidak akan berfungsi di dalam ekosistem aplikasi Meta ini.

Laporan dari situs teknologi lainnya, 9to5Mac, menyebutkan bahwa secara teknis, pengembang aplikasi memang diberikan opsi oleh Apple untuk menonaktifkan atau membatasi fitur Apple Intelligence pada aplikasi mereka.

Informasi ini mengindikasikan bahwa Meta kemungkinan memanfaatkan opsi tersebut untuk secara sengaja memblokir fungsionalitas Apple Intelligence di aplikasinya.

Menurut sebuah posting di forum Apple yang dikutip dalam laporan, fitur Writing Tools dilaporkan telah "menghilang" bagi sebagian pengguna sejak pembaruan di bulan Desember 2024 lalu, menunjukkan bahwa tindakan pemblokiran ini mungkin sudah dimulai sejak beberapa waktu yang lalu.

Selain fitur Writing Tools, Sorcererhat Tech juga melaporkan bahwa Meta tidak hanya membatasi satu fitur saja, melainkan sudah memblokir dua fitur lain dari Apple Intelligence. Fitur-fitur tersebut adalah Genmoji dan Memoji.

Fitur-Fitur Apple Intelligence yang Dilaporkan Diblokir Meta

Detail mengenai fitur-fitur Apple Intelligence yang dikabarkan tidak bisa diakses di aplikasi Meta semakin memperjelas cakupan pembatasan yang dilakukan oleh perusahaan besutan Mark Zuckerberg tersebut.

  • Writing Tools: Ini adalah fitur AI generatif yang membantu pengguna dalam berbagai tugas menulis, seperti menyempurnakan draf teks, merangkum poin-poin penting, atau bahkan menyarankan gaya penulisan yang berbeda. Kehadiran fitur ini diharapkan mempermudah pengguna dalam berkomunikasi melalui teks di berbagai aplikasi.
  • Genmoji: Sesuai namanya, Genmoji merupakan sebuah fitur inovatif yang memungkinkan pengguna untuk membuat emoji khusus yang dipersonalisasi menggunakan kemampuan AI dari Apple Intelligence. Pengguna bisa mendeskripsikan emoji yang mereka inginkan, dan AI akan mencoba membuatnya.
  • Memoji: Meskipun fitur Memoji (pembuatan avatar digital yang menyerupai pengguna) telah hadir lebih dulu di ekosistem Apple, fitur ini belakangan juga dirancang untuk memanfaatkan teknologi Apple Intelligence guna menciptakan avatar yang lebih personal, detail, dan sesuai dengan karakter penggunanya. Fitur pembuatan avatar ini turut dapat dipersonalisasi gayanya sesuai preferensi masing-masing pengguna dengan bantuan AI.

Dengan diblokirnya akses terhadap ketiga fitur ini, pengalaman pengguna iPhone dan iPad saat berinteraksi di Facebook, Instagram, dan Threads yang mengandalkan kemampuan AI on-device dari Apple menjadi terbatas.

Langkah Meta yang memblokir akses fitur Apple Intelligence di sejumlah aplikasi buatannya secara luas dinilai oleh pengamat teknologi sebagai indikasi kuat adanya persaingan teknologi kecerdasan buatan yang semakin kentara antara kedua perusahaan raksasa tersebut. Baik Apple maupun Meta tengah berlomba menghadirkan kemampuan AI terbaik mereka ke tangan pengguna.

Sebagai informasi tambahan, Meta memang telah meluncurkan chatbot dan asisten virtual AI buatannya sendiri yang diberi nama Meta AI. Meta AI dirancang untuk menjadi asisten virtual pengguna di berbagai aplikasi di bawah naungan Meta.

Adapun fitur Meta AI tersebut kini sudah tersedia dan dapat digunakan secara global di aplikasi Facebook, Instagram, dan WhatsApp, menawarkan fungsionalitas seperti menjawab pertanyaan, menghasilkan teks, atau tugas AI lainnya, yang beroperasi di dalam ekosistem Meta.

Mengutip laporan dari PCMag yang dilansir dari KompasTekno pada hari ini, Rabu (23/4/2025), salah satu alasan spesifik di balik langkah Meta memblokir Apple Intelligence di aplikasi buatannya merupakan bentuk pembatasan akses data.

Tindakan ini diambil agar Apple Intelligence tidak bisa secara bebas mengakses atau memproses data milik Meta AI atau data lain dalam ekosistem Meta. Dalam era AI, data merupakan aset yang sangat berharga untuk melatih dan meningkatkan performa model AI, sehingga kontrol atas akses data menjadi krusial dalam persaingan ini.

Langkah pemblokiran oleh Meta ini menambah daftar panjang gesekan atau ketegangan yang terjadi antara Meta (sebelumnya Facebook) dan Apple selama beberapa tahun terakhir.

Padahal, kedua raksasa teknologi tersebut sempat dikabarkan telah menjalin pembicaraan dan hampir mencapai kesepakatan untuk menghadirkan model AI besar (Large Language Model/LLM) Llama buatan Meta ke perangkat iPhone. Potensi kolaborasi ini bisa menjadi langkah besar dalam integrasi AI di perangkat Apple.

Namun, laporan menyebutkan bahwa kesepakatan potensial itu pada akhirnya batal. Alasan pembatalan tersebut dilaporkan terkait dengan isu privasi.

Apple, yang selama ini memosisikan diri sebagai perusahaan yang memprioritaskan privasi pengguna, dianggap menganggap praktik privasi Meta belum cukup "ketat" atau sesuai dengan standar yang diterapkan Apple untuk integrasi mendalam di level sistem operasi. Kegagalan kesepakatan Llama ini mungkin menjadi salah satu pemicu Meta untuk mengambil langkah defensif dengan memblokir fitur AI Apple di aplikasinya.

Ketegangan antara Meta dan Apple sebenarnya sudah terlihat jelas sejak tahun 2020. Saat itu, Facebook secara terbuka dan keras mengecam fitur privasi yang ada di sistem operasi iOS 14, khususnya terkait pelacakan aktivitas pengguna untuk iklan (App Tracking Transparency).

Facebook mengeklaim bahwa kehadiran fitur privasi tersebut akan secara signifikan menghambat bisnis iklan induk Facebook yang sangat bergantung pada data pengguna untuk personalisasi iklan. Insiden tersebut menunjukkan adanya perbedaan fundamental dalam pendekatan bisnis dan filosofi privasi antara kedua perusahaan.

Menyusul kegagalan kesepakatan dengan Meta dan sejalan dengan strateginya untuk memperkaya kemampuan AI di perangkatnya, Apple kini memilih untuk menjalin kemitraan dengan perusahaan lain di garis depan pengembangan AI generatif.

Perusahaan asal Cupertino, California, itu dikabarkan telah resmi menjalin kerja sama dengan OpenAI, perusahaan induk dari chatbot populer ChatGPT, yang bermarkas di San Fransisco, California, Amerika Serikat.

Kerja sama dengan OpenAI ini disebut sebagai bagian dari strategi Apple dalam mengintegrasikan model AI eksternal atau pihak ketiga ke dalam ekosistem perangkat iOS buatannya. Dalam hal ini, integrasi dengan ChatGPT memungkinkan pengguna iPhone untuk memiliki alternatif asisten AI.

Jika pengguna iPhone merasa jawaban atau kemampuan Siri (asisten virtual bawaan milik Apple) kurang memuaskan atau terbatas untuk tugas tertentu, mereka kini memiliki opsi untuk beralih dan meminta bantuan ChatGPT sebagai alternatif yang lebih canggih untuk tugas-tugas berbasis AI generatif.

Melihat langkah Apple yang membuka peluang untuk bermitra dengan perusahaan pengembang AI eksternal seperti OpenAI, tidak menutup kemungkinan jika di masa mendatang perusahaan yang didirikan oleh Steve Jobs ini juga akan menjalin kerja sama dengan penyedia AI besar lainnya.

Salah satu kandidat potensial yang disebut-sebut adalah Gemini AI buatan Google. Kolaborasi semacam ini akan semakin memperkuat posisi Apple dalam persaingan AI dengan menawarkan pilihan model AI terbaik kepada penggunanya, sekaligus menunjukkan dinamika kemitraan dan persaingan yang terus berubah di industri teknologi global.

Langkah Meta memblokir fitur Apple Intelligence, ditengah persaingan AI dan isu privasi yang terus membayangi, menjadi bukti bahwa perang teknologi AI tidak hanya terjadi di level pengembangan model, tetapi juga di level platform dan aplikasi, di mana setiap perusahaan berusaha mengontrol pengalaman pengguna dan akses data dalam ekosistem mereka sendiri. Perkembangan ini akan menarik untuk dicermati dampaknya terhadap inovasi AI dan pengalaman pengguna di masa depan.

Related Post