JAKARTA, gradasigo - Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) mengklaim telah berhasil mengidentifikasi pelaku yang mengambil jersey milik pemain Tim Nasional (Timnas) Indonesia, Marselino Ferdinan, yang seharusnya diberikan kepada seorang anak seusai pertandingan melawan Bahrain.
Pelaku kini terancam mendapatkan sanksi berupa larangan masuk stadion untuk menyaksikan pertandingan Timnas Indonesia di masa mendatang.
Insiden yang sempat viral di media sosial ini terjadi seusai laga antara Timnas Indonesia melawan Bahrain dalam Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia yang berlangsung di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, pada Selasa (25/3/2025).
Saat itu, Marselino Ferdinan berinisiatif untuk memberikan jersey-nya kepada seorang anak kecil bernama Kenneth yang berada di tribun penonton. Namun, jersey yang dilemparkan Marselino justru ditangkap oleh seorang pria dewasa yang kemudian langsung melarikan diri.
Aksi pria tersebut menuai kecaman dari para warganet dan pecinta sepak bola Tanah Air. PSSI pun bergerak cepat untuk menindaklanjuti kejadian ini.
Sebelumnya, PSSI telah berhasil menemukan Kenneth, anak yang seharusnya menerima jersey tersebut, dan bahkan mempertemukannya langsung dengan Marselino Ferdinan sebagai bentuk permintaan maaf dan pemenuhan keinginan sang anak.
Setelah berhasil mempertemukan Marselino dengan Kenneth, PSSI mendapatkan tekanan dari publik untuk juga mengidentifikasi dan memberikan sanksi kepada pelaku yang mengambil jersey tersebut.
Merespons hal ini, PSSI akhirnya mengumumkan bahwa mereka telah berhasil menemukan identitas pria yang melakukan tindakan tidak terpuji itu.
Anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI, Arya Sinulingga, melalui akun media sosial pribadinya pada Sabtu (29/3/2025), mengabarkan bahwa pelaku berhasil diidentifikasi berkat teknologi kecerdasan buatan (AI) dan sistem Garuda ID yang diterapkan PSSI di SUGBK.
"Berkat teknologi AI dan Garuda ID yang diterapkan PSSI di SUGBK, kami telah menemukan orang yang mengambil jersey Kenneth," tulis Arya Sinulingga.
Lebih lanjut, Arya Sinulingga menyatakan bahwa PSSI akan mengusulkan agar pelaku tersebut tidak lagi diperbolehkan membeli tiket untuk menonton pertandingan Timnas Indonesia di stadion.
"Akan diusulkan tidak bisa lagi membeli tiket untuk menonton pertandingan Timnas Indonesia," tegasnya.
Sebagai informasi, PSSI memang telah menerapkan sistem Garuda ID sebagai syarat wajib bagi para penonton yang ingin membeli tiket pertandingan kandang Timnas Indonesia.
Sistem ini mencatat semua data penonton yang hadir langsung di stadion. Dengan adanya database yang terintegrasi ini, PSSI dapat dengan cepat mengidentifikasi individu yang melakukan pelanggaran atau tindakan yang merugikan.
Langkah tegas PSSI ini diharapkan dapat memberikan efek jera kepada pelaku dan juga menjadi peringatan bagi para suporter lainnya untuk selalu menjunjung tinggi nilai-nilai sportivitas dan menghormati sesama penggemar sepak bola, terutama anak-anak.
Kejadian ini juga menjadi pelajaran penting mengenai pentingnya etika dan rasa saling menghargai dalam sebuah komunitas suporter.