Jakarta, grdasigo - Per Desember 2024, data menunjukkan bahwa hampir seperempat (24,3%) dari total 284,4 juta penduduk Indonesia tercatat tidak atau belum mengenyam pendidikan formal.
Angka ini menjadi yang tertinggi dibandingkan dengan tingkat pendidikan lainnya, menyoroti masih besarnya tantangan dalam pemerataan akses pendidikan di Indonesia.
Mayoritas Penduduk Tamat SD dan Sekolah Menengah
Secara umum, tingkat pendidikan masyarakat Indonesia masih didominasi oleh lulusan Sekolah Dasar (SD) yang mencapai 22,27% atau sekitar 63,3 juta orang.
Selain itu, lulusan Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA) juga mencakup bagian signifikan dengan persentase masing-masing 14,45% (41,1 juta orang) dan 21,51% (61,2 juta orang). Jika digabungkan, tamatan sekolah menengah (SMP dan SMA) mencapai 35,96%, menunjukkan bahwa sebagian besar masyarakat masih berkutat di jenjang pendidikan menengah.
Lulusan Perguruan Tinggi Masih Minim
Jika dibandingkan dengan jumlah lulusan sekolah menengah, tingkat pendidikan tinggi (D1 hingga S3) masih tergolong rendah. Hanya 6,82?ri total populasi yang menempuh pendidikan tinggi, meskipun mengalami peningkatan dari 6,41% pada tahun 2022. Berikut rincian jumlah lulusan perguruan tinggi:
- D1 & D2: 1,1 juta (0,38%)
- D3: 3,7 juta (1,29%)
- S1: 13,6 juta (4,78%)
- S2: 965 ribu (0,34%)
- S3: 69 ribu (0,02%)
Meskipun angka lulusan perguruan tinggi mengalami peningkatan, jumlahnya masih jauh tertinggal dibandingkan dengan kelompok pendidikan dasar dan menengah. Hal ini menunjukkan masih banyak tantangan dalam meningkatkan angka partisipasi pendidikan tinggi di Indonesia.
Tantangan dan Harapan ke Depan
Pemerataan akses pendidikan, terutama di daerah terpencil, masih menjadi pekerjaan rumah besar bagi pemerintah dan masyarakat. Faktor ekonomi, keterbatasan infrastruktur, serta kurangnya kesadaran akan pentingnya pendidikan tinggi menjadi beberapa penyebab masih rendahnya angka partisipasi pendidikan di level perguruan tinggi.
Ke depan, dibutuhkan kebijakan strategis yang lebih proaktif untuk meningkatkan partisipasi pendidikan tinggi, seperti pemberian beasiswa yang lebih luas, peningkatan kualitas sekolah, serta perluasan akses pendidikan yang lebih merata di seluruh Indonesia.
Bagaimana menurutmu, apakah angka ini mencerminkan kondisi pendidikan di sekitarmu?