Sosok

Dari Penjual Koran ke Raja Properti: Murdaya Poo Tutup Usia, Warisan Semangatnya Tak Akan Pernah Mati

Murdaya Poo tutup usia di 79 tahun. Dari penjual koran menjadi pemilik PIM & JIExpo. Foto : Dok Forbes

Murdaya Poo tutup usia di 79 tahun. Dari penjual koran menjadi pemilik PIM & JIExpo. Foto : Dok Forbes

Jakarta, gradasigo - "Bila hidup adalah panggung sandiwara, Murdaya Poo memainkan perannya dengan brilian – dari bawah hingga puncak, lalu pergi dalam keheningan."

Dunia bisnis Indonesia kembali kehilangan salah satu tokoh legendarisnya. Murdaya Widyawimarta Poo, atau yang lebih dikenal dengan nama Murdaya Poo, dikabarkan meninggal dunia di Singapura pada Senin, 7 April 2025 dalam usia 79 tahun.

Kepergian tokoh ini tak hanya menyisakan duka bagi keluarga dan kerabat, tapi juga meninggalkan kekosongan dalam dunia usaha nasional. Sosok yang dikenal low profile tapi tajam dalam strategi bisnis ini adalah representasi nyata dari "from zero to hero" versi Indonesia.

Awal Mula: Dari Koran ke Konstruksi
Murdaya Poo lahir di Blitar, Jawa Timur, pada 12 Januari 1946. Masa mudanya penuh perjuangan. Ia memulai kariernya bukan sebagai pewaris bisnis keluarga seperti kebanyakan konglomerat lainnya, melainkan sebagai penjual koran di jalanan. Dari sinilah mental juangnya terbentuk.

Pada tahun 1972, ia memberanikan diri merintis usaha konstruksi. Dengan modal semangat dan tekad, ia perlahan-lahan meniti tangga kesuksesan. Dua dekade kemudian, tepatnya tahun 1992, ia mendirikan Central Cipta Murdaya (CCM Group), yang berkembang menjadi konglomerasi multi-sektor.

Gurita Bisnis: Mal, Event, hingga Sawit
Tak main-main, CCM Group miliknya kini menaungi sejumlah sektor penting mulai dari konstruksi, teknologi informasi, kelapa sawit, hingga perdagangan kayu.

Namun nama Murdaya Poo mulai benar-benar dikenal publik ketika ia membangun dan mengembangkan:

  1. Jakarta International Expo (JIExpo) Kemayoran – pusat konvensi dan pameran bertaraf internasional
  2. Pondok Indah Mall (PIM) – salah satu pusat perbelanjaan elite dan prestisius di Jakarta Selatan
  3. Lewat PT Metropolitan Kentjana Tbk, ia menyulap kawasan Pondok Indah menjadi area hunian dan komersial kelas atas. Ia dikenal sebagai sosok visioner yang jeli membaca arah perkembangan kota.

Tak hanya itu, ia juga memiliki bisnis sawit lewat PT Bina Karya Prima dan sektor energi, menjadikannya salah satu miliarder tanah air.

Politik: Dari Pengusaha ke Parlemen
Kesuksesannya di dunia usaha tak menghentikan langkah Murdaya untuk berkontribusi di dunia politik. Ia pernah menjadi anggota DPR RI periode 2004–2009 dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Di parlemen, ia dikenal sebagai figur pragmatis dan efisien dalam mengambil keputusan.

Murdaya juga sempat menjadi pengurus di organisasi seperti Kadin dan Perkumpulan Masyarakat Tionghoa Indonesia.

Filosofi Hidup & Warisan Semangat
Murdaya dikenal sebagai figur yang senyap namun tajam. Ia tak banyak muncul di media, tapi gebrakannya nyata. Filosofinya sederhana namun dalam: kerja keras, fokus, dan tidak neko-neko.

Kepergiannya menyisakan pelajaran penting: bahwa latar belakang bukanlah batasan, tapi pijakan untuk melompat lebih tinggi.

Duka & Doa
Jenazah Murdaya Poo disemayamkan di Singapura dan rencananya akan dibawa pulang ke Indonesia untuk proses penghormatan terakhir. Ucapan belasungkawa dan penghormatan terus mengalir dari berbagai tokoh bisnis dan politik.

Tagar Perpisahan & Warisan Digital
Mari kita abadikan semangat dan inspirasinya dengan menebarkan kisah ini seluas mungkin:

Murdaya Poo Meninggal Dunia: Kisah Hidup Sang Raja Properti Indonesia

Murdaya Poo tutup usia di 79 tahun. Dari penjual koran menjadi pemilik PIM & JIExpo, inilah jejak inspiratifnya yang meninggalkan warisan luar biasa bagi dunia usaha Indonesia.

Related Post