Sosok

Melampaui Batas Pulau: Mimpi Ali Tanamal dari Tulehu ke Puncak Liga 1 Indonesia

Ikwan Ali Tanamal Persita Tangerang. Foto: Dok Persita Tangerang

Ikwan Ali Tanamal Persita Tangerang. Foto: Dok Persita Tangerang

Bogor, gradasigo - Deburan ombak Tulehu, Maluku Tengah, seolah menjadi saksi bisu pelepasan seorang pemuda dengan sebongkah mimpi di pundaknya.

Ikhwan Ali Tanamal, nama yang kini mulai akrab di telinga para pencinta sepak bola Indonesia, mengambil langkah berani meninggalkan kampung halaman pada tahun 2016. Tujuannya satu: menggapai cita-cita menjadi pesepak bola profesional di tanah Jawa. Bogor, dengan fasilitas Pusat Pendidikan dan Latihan Pelajar (PPLP), menjadi pelabuhan pertamanya dalam mengarungi kerasnya persaingan dunia sepak bola.

Keputusan merantau di usia belia bukanlah hal yang mudah. Jauh dari keluarga dan lingkungan yang familiar, Ikhwan harus beradaptasi dengan kehidupan baru dan fokus sepenuhnya pada pengembangan bakatnya.

Di PPLP Bogor, ia ditempa dalam lingkungan yang kompetitif, berinteraksi dengan talenta-talenta muda dari berbagai penjuru negeri. Fase ini menjadi krusial dalam membentuk mentalitas dan mengasah kemampuan teknisnya.

Sebelum menjejakkan kaki di PPLP, bakat Ikhwan telah terlihat di kompetisi-kompetisi lokal. Namun, Bogor membuka cakrawala baru baginya. Ia berkesempatan untuk berlatih dengan fasilitas yang lebih memadai dan di bawah bimbingan pelatih yang lebih berpengalaman.

Jejak karier juniornya pun mulai terukir melalui partisipasinya di berbagai tim seperti Popwil Kab. Bogor, PPOP Kab. Bogor, dan SSB Cibinong Raya. Setiap pertandingan dan sesi latihan menjadi bekal berharga dalam perjalanannya.

Titik balik dalam karier junior Ikhwan terjadi ketika ia bergabung dengan tim Persita U-20. Di bawah bendera Pendekar Cisadane muda, potensi Ikhwan semakin bersinar.

Ia menjelma menjadi salah satu pemain kunci di lini tengah, dengan visi bermain yang cerdas, umpan-umpan akurat, dan kemampuan memecah kebuntuan.

Puncaknya, ia berhasil membawa Persita U-20 meraih posisi runner-up di kompetisi Elite Pro Academy (EPA) Liga 1. Prestasi ini menjadi bukti nyata kualitasnya dan membuka pintu menuju level yang lebih tinggi.

Penampilan gemilang di EPA Liga 1 U-20 tidak luput dari pantauan tim senior Persita Tangerang. Kerja keras dan dedikasi Ikhwan selama bertahun-tahun di Bogor akhirnya membuahkan hasil.

Ia mendapatkan kesempatan untuk menembus skuad utama Pendekar Cisadane di kompetisi Liga 1. Sebuah pencapaian yang membanggakan, tidak hanya bagi dirinya sendiri, tetapi juga bagi keluarga dan masyarakat Tulehu.

Di level profesional, Ikhwan harus kembali beradaptasi dengan atmosfer dan intensitas pertandingan yang jauh berbeda. Persaingan untuk mendapatkan tempat di starting eleven juga semakin ketat.

Namun, mentalitas pantang menyerah yang telah tertanam sejak merantau ke Bogor menjadi modal berharganya. Ia terus bekerja keras dalam setiap sesi latihan dan berusaha untuk membuktikan kualitasnya di setiap kesempatan yang diberikan.

Pelatih Persita Tangerang, Fabio Lefundes, melihat potensi besar dalam diri Ikhwan. Meskipun masih tergolong muda, ia dinilai memiliki kemauan belajar yang tinggi dan tidak gentar menghadapi pemain-pemain yang lebih berpengalaman. Kepercayaan yang diberikan pelatih menjadi motivasi tambahan bagi Ikhwan untuk terus mengembangkan permainannya.

Musim Liga 1 2024/2025 menjadi panggung bagi Ikhwan untuk menunjukkan kemampuannya secara lebih konsisten. Hingga saat ini, ia telah tampil dalam 12 pertandingan dan menyumbangkan 3 assist bagi tim. Statistik ini menunjukkan kontribusi signifikannya dalam lini tengah Persita.

Kepercayaan pelatih dan rekan-rekan setim menjadi bukti bahwa ia mampu bersaing di level tertinggi sepak bola Indonesia.

Posisi gelandang yang ia tempati menuntut keseimbangan antara kemampuan bertahan dan menyerang. Ikhwan menunjukkan perkembangan yang signifikan dalam kedua aspek tersebut.

Ia tidak hanya piawai dalam memutus serangan lawan dan menjaga kedalaman lini tengah, tetapi juga mampu menjadi motor serangan tim dengan umpan-umpan kreatif dan pergerakan tanpa bola yang cerdas.

Fleksibilitasnya juga memungkinkan ia untuk bermain di posisi sayap kiri, menambah opsi taktik bagi tim.

Perjalanan karier Ikhwan Ali Tanamal adalah cerminan dari impian banyak pemain muda di seluruh Indonesia. Dari sebuah kampung halaman di timur Indonesia, dengan tekad dan kerja keras, ia berhasil merajut mimpinya di tanah Jawa.

Bogor, yang menjadi saksi bisu perjuangannya sejak usia remaja, kini menjadi pijakan penting dalam karier profesionalnya di Liga 1 bersama Persita Tangerang.

Kisah Ikhwan juga menjadi inspirasi bagi para pemain muda lainnya, terutama mereka yang berasal dari luar Pulau Jawa. Ia membuktikan bahwa keterbatasan geografis bukanlah penghalang untuk meraih kesuksesan di dunia sepak bola.

Yang dibutuhkan adalah bakat, kemauan untuk belajar, dan keberanian untuk mengambil langkah besar demi menggapai cita-cita.

Di usianya yang baru menginjak 21 tahun, masa depan Ikhwan Ali Tanamal di kancah sepak bola Indonesia masih sangat cerah. Dengan terus mengembangkan kemampuannya dan menjaga konsistensi permainannya, bukan tidak mungkin ia akan menjadi salah satu pemain kunci Persita Tangerang dan bahkan berpeluang untuk membela Tim Nasional Indonesia di masa depan.

Perjalanan dari Tulehu ke Bogor, dan kini menjadi andalan muda di Liga 1, adalah bukti nyata bahwa mimpi, jika diperjuangkan dengan sungguh-sungguh, akan menemukan jalannya untuk menjadi kenyataan.

Related Post